Modal Disetor Rp50 M, Naikkan Kapasitas Penjamin Kredit

Reporter

Minggu, 31 Mei 2015 23:06 WIB

Seorang pengunjung memilih kain batik Lasem, pada Finance & UMKM Expo di Semarang, Jateng, Jumat (25/5). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM menilai kapasitas Perusahaan Penjamin Kredit Daerah atau PT Perusahaan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) yang salah satunya berperan menjamin kredit UMKM masih terbatas bahkan memprihatinkan.

Oleh karena itu, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari di Jakarta, Minggu, menegaskan pemerintah daerah hendaknya turut serta merealisasikan peningkatan modal disetor hingga Rp50 miliar guna memperluas portofolio menjamin kredit Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di daerah.

"Kapasitas Jamkrida melayani LKM sangat terbatas karena modal yang disetor masih Rp25 miliar dengan giring ratio 10 kali lipat, maka plafon penjaminan senilai Rp250 miliar tidak cukup mengover kredit potensi LKM di setiap provinsi," katanya.

Ia menekankan, pemda sebaiknya memprioritaskan untuk menambah atau meningkatkan modal disetor Jamkrida.

"Peningkatan modal disetor ini akan menambah kemampuan Jamkrida mem-back up kucuran kredit dari LKM," katanya.

Menurut dia, peningkatan modal disetor akan memperkuat portofolio Jamkrida melayani kucuran kredit skala usaha menengah dan besar yang dikucurkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

"Dengan meningkatnya modal disetor akan meningkatkan reputasi PPKD di mata perbankan dan debitur," katanya.

Mengacu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222 Tahun 2008 tentang PPKD dan Perusahaan Penjamin Ulang Kredit, modal disetor untuk perusahaan penjamin skala provinsi senilai Rp50 miliar dan skala nasional Rp100 miliar.

Dia mengatakan penambahan modal disetor tidak serta merta meningkatkan laba bersih (annual net profit) Jamkrida, namun akan memacu manajemen Jamkrida melakukan ekspansi usaha.

Apalagi, saat ini adalah momen bagi BPD membuktikan diri sebagai regional champion bank.

Menurut Choirul, setiap pemerintah daerah perlu mendirikan Jamkrida guna menjamin kucuran kredit dari LKM.

Kehadiran lembaga penjaminan mampu mendorong percepatan kucuran kredit LKM kepada UMKM dari sektor yang selama ini masih minim mendapatkan akses pembiayaan, seperti sektor maritim dan nelayan.

Meski demikian, kehadiran Jamkrida harus diperkuat dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan mampu menyusun rencana bisnis perusahaan dalam menyongsong kenaikan permintaan dari sektor UMKM.


ANTARA

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

57 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya