Ekonomi Melambat, Ini Industri yang Terkena Imbas  

Reporter

Kamis, 7 Mei 2015 05:46 WIB

Pusat penjualan elektronik. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta: Pengamat ekonomi dari Institute for Development Economy and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan dampak dari perlambatan ekonomi sangat berpengaruh terhadap industri dalam negeri. “Hampir seluruhnya terjadi penurunan,” ujar Enny saat dihubungi Tempo, Rabu, 6 April 2015.

Enny menambahkan, beberapa industri yang terdampak dari perlambatan ekonomi diantaranya industri kertas, karet, elektronik, farmasi, logam dasar, serta tekstil. Sebab, terjadi penurunan ekspor karena persoalan daya saing yang masih kurang. Sementara itu, tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat juga mengalami penurunan karena harga jual yang meningkat.

Menurut Enny, masyarakat lebih mengutamakan bahan pokok seperti listrik dan bahan bakar untuk bisa melakukan aktivitas. Masyarakat terpaksa mengorbankan kebutuhan sandang untuk dapat membeli kebutuhan primer. “Dengan begitu permintaan sandang menurun drastis. ini yang membuat produksi langsung anjlok.” .

Selain itu, ujar Enny, biaya impor dan suku bunga yang tinggi juga menjadi kendala merosotnya pertumbuhan industri. “Bahan baku impor menjadi lebih mahal, tapi daya beli turun,” ujar dia.

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2015 sebesar 4,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 5,21 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2014 angka pertumbuhan ekonomi turun 0,18 persen. Setidaknya ada tiga penyebab utama melambatnya ekonomi di kuartal pertama 2015.

Menurut Kepala BPS, Suryamin, negara mitra dagang utama Indonesie juga mengalami perlambatan ekonomi. Cina mengkoreksi pertumbuhan ekonominya dari 7,4 menjadi 7,0 persen. Begitu juga dengan Singapura yang mengkoreksi pertumbuhan ekonominya dari 4,9 menjadi 2,1 persen.

DEVY ERNIS| TRI ARTINING PUTRI


Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

17 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

10 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

10 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya