Laporan Keuangan Telat, Ini Alasan Bos AirAsia

Reporter

Rabu, 6 Mei 2015 05:41 WIB

File foto pesawat AirAsia, Airbus A320 saat akan lepas landas di Bandara Internasional Sukarno-Hatta di Tangerang, 30 Januari 2013. Pada akun Twitter @AirAsia dituliskan `AirAsia Indonesia menyesalkan bahwa QZ8501 dari Surabaya ke Singapura telah hilang kontak pada pukul 07.24 pagi ini`. REUTERS

TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko mengatakan pihaknya telah menyampaikan laporan keuangan ke lembaga audit pada Januari lalu. Rata-rata proses audit ini membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan.

Sunu menambahkan, auditor belum menyelesaiakan proses pemeriksaaan hingga saat ini. "Telat di sana. Dia (auditor) bilang selambat-lambatnya selesai 30 Juni," katanya saat dihubungi, Selasa 5 Mei 2015.

Menurut dia, kantor audit memiliki resouces yang terbatas sehingga mengutamakan pemeriksaan perusahaan publik terlebih dahulu. Dia mencontohkan perusahaan maskapai seperti Garuda Indonesia yang telah selesai menyampaikan laporan keuangannya ke pemerintah.

"Biasanya (cepat lambatnya) tergantung kompleksitas yang diaudit. Banyak yang dikerjakan (juga) ," katanya.

Sunu membenarkan Kementerian Perhubungan memberikan tenggat waktu hingga 30 Juni mendatang. Oleh karena itu dia meminta auditor mempercepat pekerjaannya agar dapat memenuhi target waktu yang ditetapkan pemerintah.

Dia memperkirakan dalam laporan audit 2014, sebagaian besar maskapai mengalami kerugian. Kerugian itu dialami akibat faktor depresiasi nilai tukar rupiah atas mata uang dolar.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan melaporkan baru 8 maskapai niaga udara berjadwal yang menyampaikan laporan keuangannya. Padahal, laporan keuangan audit tahun 2014 tersebut seharusnya diserahkan sebelum 30 April 2015.

Selain delapan maskapai tersebut, beberapa maskapai lain baru menyampaikan surat keterangan dari kantor akuntan publik (KAP) bahwa laporan keuangan mereka masih dalam proses audit. Kementerian Perhubungan pun memperpanjang tenggat.

"Sebagai fungsi pembinaan, kami memberikan tenggat waktu lagi hingga 30 Juni mendatang, untuk seluruh maskapai yang belum menyampaikan laporan keuangan, atau pun yang masih dalam proses," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo pada wartawan di kantornya, Selasa 5 Mei 2015.

Delapan maskapai niaga berjadwal yang telah menyampaikan laporan keuangan audit tahun 2014, yakni PT Garuda Indonesia, PT Travel Express Aviation Service, PT Citilink Indonesia, PT Transnusa Aviation Mandiri, PT Aviastar Mandiri, PT Kalstar Aviation, PT ASI Pudjiastuti Aviation, dan PT Jatayu Gelang Sejahtera.

ALI HIDAYAT| PINGIT ARIA


Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

1 jam lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

1 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

9 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

11 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

13 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya