TEMPO Interaktif, Jakarta:Jumlah barang yang diangkut oleh pelayaran dalam negeri untuk bulan Februari 2002 mencapai 17,79 juta ton, yang berarti mengalami penurunan sebesar 1,34 persen dibandingkan bulan Januari tahun 2002. Sedangkan untuk penumpang pada bulan Februari mencapai 1,15 juta orang atau menurun 17,37 persen. Dengan demikian, untuk total kumulatif Januari-Februari, jumlah barang yang diangkut meningkat 34,22 persen dan untuk jumlah penumpang menurun sebesar 0,67 persen dibanding periode yang sama tahun 2001. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Dr. Soedarti Surbakti, di kantornya, Senin (1/4) di Jakarta. “Dari empat pelabuhan utama yang diamati, baik angkutan barang maupun penumpang semuanya mengalami penurunan,” ujar Soedarti. Perinciannya, pelabuhan Tanjung Priuk turun sebesar 4,21 persen, Tanjung Perak turun 6,95 persen, Belawan turun 10,66 persen dan Makasar turun 48,90 persen. “Ini merupakan penurunan tertinggi untuk bulan Februari 2002,” tambahnya. Sedangkan untuk jumlah penumpang yang diangkut melalui pelabuhan Tanjung Priuk, Tanjung Perak, Belawan dan Makasar turun sebesar masing-masing 33,42 persen, 43,46 persen, 22,16 persen dan 40,79 persen. Untuk jumlah penumpang angkutan udara tujuan luar negeri, baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing, untuk januari 2002 mencapai 415, 4 ribu orang. “Ini berarti mengalami kenaikan sebesar 7,26 persen dibanding jumlah penumpang pada periode yang sama tahun 2001, yaitu 387,3 ribu orang,” jelasnya. Untuk bandara, lanjut dia, Soekarno-Hatta merupakan bandara utama untuk penumpang luar negeri pada Januari 2002, yang mencapai 198,4 ribu orang atau 46,54 persen dari total penumpang luar negeri. Sementara untuk penumpang domestik, pada Januari 2002 mencapai 856,6 ribu orang atau turun 6,18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 913 ribu orang. “Hal sama seperti penumpang luar negeri, bandara Soekarno-Hatta masih merupakan bandara utama penumpang domestik yang mencapai jumlah 279.500 orang atau 32,62 persen dari keseluruhan,” jelasnya mengakhiri jumpa persnya mengenai kenaikan inflasi pada bulan Maret kepad wartawan. (Erdian Dharmaputra-Tempo NewsRoom)