Menteri Perhubungan Ignasius Jonan diruang kerja ketua DPD Irman Gusman, di Gedung Nusantara III lantai 8, Senayan, Jakarta, 15 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Hingga saat ini Kementerian Perhubungan belum memberikan alternatif bagi penumpang go show yang berangkat langsung ke bandara dan mengandalkan membeli tiket di loket. "Usulanmu apa?" kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di kantornya, Jakarta, Kamis, 5 Februari 2015.
Menurut Jonan, menghapus praktek percaloan di bandara bukanlah hal yang mudah. "Ngomong gampang, jalaninnya nggak gampang. Sudah itu urusan saya," kata Jonan.
Sebelumnya, Sabtu pekan lalu, Jonan telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pengelola bandar udara, baik Angkasa Pura I dan II serta Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara untuk menutup loket tiket di bandar udara.
Penutupan itu disebut untuk menghapus praktek calo yang masih marak di bandara. Namun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menilai penghapusan itu merampas hak konsumen untuk mendapatkan alternatif cara membeli tiket terutama buat penumpang go show.
Jonan memberi batas waktu hingga tiga bulan ke depan bagi pengelola bandar udara di seluruh Indonesia untuk menutup loket tiket. Jonan mengancam jika dalam tiga bulan terbukti ada praktek calo, dia akan langsung menutup loket di bandar udara. "Kalau sampai masih ada percaloan dan bisa dibuktikan, saya tutup loketnya," kata Jonan.
Sebelumnya, Jonan tak memberi tenggat kapan bandar udara harus menutup loket tiket. Namun melihat reaksi masyarakat atas rencana tersebut dan tak ada alternatif bagi penumpang go show, serta tidak adanya kesiapan pengelola bandar udara, Jonan memberi kelonggaran sampai tiga bulan ke depan.
Untuk penutupan loket, kata Jonan, hanya akan dilakukan buat loket dan bandar udara yang terbukti masih melakukan praktek percaloan. "Loket yang melakukan percaloan akan saya tutup," kata Jonan.