Harga Minyak Bakal Melorot hingga US$ 30  

Reporter

Selasa, 20 Januari 2015 09:25 WIB

AP/Sue Ogrocki

TEMPO.CO, New Jersey - Penurunan harga minyak dunia ternyata belum sampai ke titik nadir. Analis dari Nomura Securities, Bob Janjuah, mengatakan harga minyak dunia bisa turun hingga US$ 30-35 per barel. "Ada pengaruh politik yang kuat di balik fenomena ini," ujar Janjuah kepada CNBC, Senin, 19 Januari 2015, waktu setempat.

Menurut Janjuah, negara penghasil minyak seperti Arab Saudi tidak akan mengurangi produksinya untuk menggenjot harga. Sebab, tutur dia, Arab Saudi ingin memancangkan posisinya sebagai penentu harga atau price-setter. Jika Arab Saudi mengurangi produksi, posisinya yang saat ini sangat kuat di kalangan produsen minyak bisa tergeser. (Baca: Harga Minyak Lesu, Perusahaan Jepang Terancam Rugi.)

Janjuah bahkan memperkirakan Arab Saudi memiliki rencana lain untuk membuat harga minyak semakin rendah. Dia yakin Arab Saudi, yang menjadi pentolan Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC), ingin menekan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Rusia yang kini tengah menikmati limpahan produksi minyak dari berbagai sumber baru, seperti shale oil atau celah bebatuan. "Jika harga minyak jatuh hingga US$ 30, perekonomian Amerika akan terguncang," katanya. (Baca: Harga Minyak Lesu, Schlumberger Pecat Karyawan.)

Pada Senin lalu, harga minyak jenis Brent di bursa Eropa mencapai US$ 49 per barel, sementara harga minyak mentah Amerika di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 47. Pada pekan sebelumnya, harga minyak sempat menyentuh level terendah sebesar US$ 45 per barel. Namun harga minyak mengalami rebound setelah International Energy Agency menyatakan ada peluang menggenjot harga minyak di pasaran dunia. (Baca: Harga Minyak Anjlok, Devisa Bisa Dihemat US$ 5 M.)

Dalam pertemuan OPEC di Wina, Austria, Kamis, 27 November 2014, negara-negara anggota, seperti Venezuela dan Ekuador, meminta pemangkasan produksi agar harga minyak kembali naik. Sebab, jatuhnya harga minyak membuat pendapatan mereka terganggu. Namun kelompok anggota OPEC dari Timur Tengah yang dipimpin Arab Saudi menolak permintaan itu, kecuali jika ada jaminan terhadap harga saham-saham produsen minyak setelah pemangkasan produksi. Kuwait mendukung langkah tersebut melalui argumen: OPEC seharusnya menjaga pangsa pasar agar tidak kehilangan pelanggan.

FERY F.




Berita Terpopuler
Dua Indikasi Presiden Jokowi Dipengaruhi Megawati
Gadis Indo Jelita Si Pemulung Sampah
Bocah Ini Memprotes Tuhan di Depan Paus Fransiskus







Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

15 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

16 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

17 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

17 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya