BI Turun Tangan, Rupiah Mulai Jinak  

Rabu, 17 Desember 2014 15:26 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Pemulihan ekonomi Amerika membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar terus anjlok, hingga masuk urutan keempat nilai tukar terendah terhadap dollar. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah antisipasi bank sentral berhasil meredam pelemahan tajam rupiah yang terjadi sejak awal pekan. Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan pergerakan rupiah hari ini mulai stabil pada kisaran 12.700 per dolar Amerika dengan fluktuasi yang relatif kecil. "Intervensi Bank Indonesia sejak kemarin telah mengangkat rupiah dari level 12.900 ke level 12.700 per dolar."

Intervensi itu dilakukan salah satunya dengan membeli surat utang negara di pasar obligasi senilai Rp 1,7 triliun, kemarin. Selain itu, hari ini akan ada rapat koordinasi antara Presiden Joko Widodo, menteri-menteri bidang ekonomi dengan Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk membahas pelemahan rupiah. "Presiden akan mendorong nilai ekspor dan mengurangi impor," kata Lana.

Ekonom PT Bank International Indonesia, Juniman, mengatakan tekanan dolar mulai mereda karena puncak permintaan dolar korporasi sudah terjadi sejak pekan lalu hingga kemarin. "Sekarang pasar tinggal menunggu rebound harga minyak mentah dan pernyataan Janet Yellen dalam pertemuan The Fed, besok."

Juniman mengakui, guna menjaga likuiditas dolar, kebijakan intervensi akan menggerus cadangan devisa. Namun, selama cadangan devisa masih di atas US$ 100 miliar, posisinya tetap aman. BI masih akan mengamati situasi. Minggu depan, transaksi mulai sepi dan permintaan berkurang. "BI tampaknya akan memanfaatkan momentum itu untuk menstabilkan rupiah."

Menurut dia, ada potensi dolar akan mengalami jenuh beli menjelang pertemuan bank sentral Amerika (The Fed) akhir pekan ini. Pasar berekspektasi The Fed belum akan mempercepat kenaikan suku bunga karena masih ada risiko perlambatan ekonomi global dan perkiraan inflasi bulan Desember masih pada kisaran -0,1 persen.

PDAT | M. AZHAR

Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

14 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

18 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya