Jokowi: Rupiah Jeblok, Industri Bisa Dapat Untung  

Rabu, 17 Desember 2014 12:26 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) menghadiri acara penutupan rapat kerja (Raker) di gedung BPK, Jakarta, 16 Desember 2014. Kedatangan Presiden Jokowi ke Raker lembaganya merupakan yang pertama kali dalam sejarah. Ketua BPK, Harry Azhar Azis menyambut baik kedatangan Jokowi karena dinilai akan membangun hubungan antar lembaga tanpa mengurangi independensi. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan tren pelemahan yang dialami mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat seharusnya bisa mendorong pengembangan sektor industri di Indonesia. "Sisi industri harus didorong di kesempatan seperti ini," kata Jokowi saat membuka rapat kabinet terbatas membahas stabilitas nilai tukar rupiah di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 17 Desember 2014.

Menurut Jokowi, sektor industri harus diberikan insentif agar industri-industri yang berorientasi ekspor bisa bergerak lebih cepat. "Sehingga bisa mengambil keuntungan dari posisi pelemahan rupiah ini," ujar Jokowi. (Baca: Rupiah Loyo, Jokowi Panggil Menteri ke Istana)

Adapun rapat kabinet ini dimulai pukul 10.00 WIB. Selain membahas stabilitas rupiah, rapat yang diikuti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri-menteri bidang ekonomi ini juga akan membahas sejumlah hal. (Baca: Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok)

Beberapa hal yang akan dibahas di antaranya strategi pencapaian target pertumbuhan ekonomi, finalisasi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, revisi Rencana Kerja Pemerintah 2015, dan anggaran kementerian 2015, terutama yang mengalami perubahan nomenklatur. Seusai memimpin rapat bidang ekonomi, Jokowi akan kembali memimpin rapat kabinet mulai pukul 13.00 dengan topik yang berbeda. (Baca: Setelah Tertekan, Berapa Kurs Rupiah Hari Ini?)

Rapat itu akan membahas mitigasi dana antisipasi bencana hingga April 2015; keberadaan TKI informal secara ilegal di Timur Tengah; penghentian Kurikulum 2013; masalah perbatasan; serta program Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar. (Baca: Selain Amerika, Negara Ini Bikin Rupiah Anjlok)

Selesai memimpin dua rapat kabinet, Jokowi akan melakukan peninjauan alat utama sistem persenjataan TNI Angkatan Darat di Monumen Nasional, Jakarta. Peninjauan dijadwalkan pukul 15.30. (Baca: Rupiah Jeblok, Kenapa JK Tetap Santai?)

PRIHANDOKO

Berita terpopuler:
Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah
Bila Rupiah Jeblok Rp 16 Ribu per US$, Ini Kata BI
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok

Berita terkait

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

5 detik lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

24 menit lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

46 menit lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

1 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

1 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

3 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

15 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

16 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

19 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya