Petani Minta Jokowi Stop Impor Gula dan Garam  

Reporter

Kamis, 20 November 2014 19:35 WIB

Ratusan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menggelar unjuk rasa di depan kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta (14/12). Mereka menolak rencana pemerintah mengimpor gula 500.000 Ton. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Petani tebu dan garam menuntut Presiden Joko Widodo menghentikan impor gula dan garam. Menurut mereka, gula dan garam impor mengancam keberlangsungan hidup petani.

"Kenapa harus impor? Padahal banyak gula yang menumpuk di pabrik," kata Ketua Paguyuban Petani Pelangi, Anton Sudibyo, yang berprofesi sebagai petani gula.

Anton dan sekitar sepuluh petani tebu dan garam menyampaikan keluhan tersebut di kantor Tempo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 20 November 2014. (Baca: Pemerintah Didesak Tetapkan Kuota Impor Gula)

Anton mengeluhkan harga gula tebu yang kini jatuh dari Rp 570 ribu menjadi hanya Rp 410-420 ribu per ton. Adapun pengusaha pabrik gula dan makelar lebih tertarik menjual gula impor karena mendapatkan komisi Rp 1.000 per kilogram gula yang terjual. (Baca: Pahitnya Gula Petani Tebu)

Petani garam mengeluhkan hal serupa. Panen garam pada Agustus, September, dan Oktober seolah-olah tak membawa hasil apa pun lantaran pemerintah lebih berfokus pada garam impor dari India dan Australia. Alasan impor yang diberitahukan kepada mereka adalah kualitas garam lokal kalah baik.

"Kadar NaCl (natrium klorida) garam impor 97, sementara lokal 94," kata Dias Eko, petani garam dari Jawa Tengah. Ditambah dengan harga yang lebih murah, tentu garam impor jauh lebih diminati ketimbang lokal.

Sistem impor yang menekan produk lokal terus-terusan ini dikhawatirkan akan membuat target swasembada gula dan garam pada 2017 mendatang menjadi sekadar wacana. Para petani berharap Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Presiden Jokowi menghentikan impor gula dan garam, kemudian mengevaluasi cara untuk memajukan produk lokal. (Baca: Kebutuhan Gula Rafinasi Tahun Depan Mulai Dihitung)

Petani juga berharap pengalihan subsidi bahan bakar minyak ke sektor infrastruktur benar-benar dilakukan. Mereka meminta jalan-jalan di tambak dan pantai diperbaiki agar pembeli lebih mudah mencapai tempat produsen. Selain itu, alat pabrik pun perlu dipercanggih agar peningkatan kualitas bisa tercapai. (Baca: Pemerintah Bangun 10 Pabrik Gula)

Kebijakan tata niaga garam dan gula pun diharapkan dapat dievaluasi kembali oleh pemerintah. "Sebab sekarang tak berpihak pada petani, dengan impor besar-besaran dan importir yang itu-itu saja," katanya.



URSULA FLORENE SONIA

Terpopuler:




Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam
Bentrok TNI Vs Polri, Satu Tentara Dibawa ke UGD
Besok, Seribu Mahasiswa Kepung Istana
Ahok: Saya Bukan PDIP, tapi Orangnya Bu Mega
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri




Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

23 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

1 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya