Ajak Italia Kerja Sama Industri Kreatif, Tepatkah?
Editor
Nurdin Saleh TNR
Minggu, 16 November 2014 05:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance, Ahmad Erani Yustika, menilai baik pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi guna membahas kerja sama dalam sektor industri kreatif. "Italia kan memang salah satu yang menonjol dalam fashion. Keputusan Presiden tak salah," katanya saat dihubungi, Sabtu, 15 November 2014. (Baca: G-20, Jokowi Temui PM Italia)
Italia, ujar Erani, memiliki industri kreatif yang cukup maju dalam beberap aspek. Untuk fashion, kata dia, Indonesia bisa menjalin kerja sama untuk memajukannya. "Karena di Indonesia kan fashion-nya juga berkembang pesat," ujarnya. Namun, tutur dia, produk Indonesia harus dikembangkan lagi untuk bisa mendunia seperti milik Italia.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Industri Kreatif dan MICE (Meeting, Insentif, Convention, and Exhibition) Budyarto Linggowiyono. "Trendsetter kulit dan fashion kan memang Italia," tuturnya.
Dalam memperbesar potensi kerja sama dalam bidang industri kreatif ini, kata Budyarto, harus ada sinergi untuk menghasilkan produk baru. Musababnya, kata dia, ada perbedaan budaya antara fashion keluaran Italia dan Indonesia. "Produknya lebih berpeluang untuk konsumsi internasional. Kalau domestik, tentu masih kurang," ujarnya.
Salah satu bentuk kerja sama yang bisa dilakukan dengan Italia, tutur dia, adalah teknologi penyamakan kulit. Indonesia, kata dia, kaya dengan material mentah tapi minim teknologi. "Siapa tahu bisa hasilkan produk kualitas Milan."
Sabtu pagi, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Matteo Renzi di Brisbane Convention and Exhibition Center. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengajak Italia untuk bekerja sama di bidang industri kreatif. (Baca: G20, Jokowi Paparkan Reformasi Ekonomi Indonesia)
"Kerja sama yang akan dilakukan berkaitan dengan bidang ekonomi kreatif, baik yang berkaitan dengan produk kulit maupun produk fashion," tutur Jokowi di Brisbane. Selain industri fashion, Jokowi juga berharap Indonesia bisa memasarkan produk minyak kelapa sawit ke Italia. "Produk kelapa sawit kami harapkan bisa masuk ke pasar Eropa," katanya.
TRI ARTINING PUTRI | ANADA TERESIA
Berita Lain
Jokowi Berbisik, Xi Jinping pun Luluh
Diplomasi Blak-blakan Jokowi Jadi Perhatian Dunia
G20, Jokowi: Ikut Juga Belum, Sudah Disuruh Keluar
Ada Gempa, Jokowi Telepon Maluku-Sulut-Gorontalo
Ini Profil Mahasiswi yang Nyabu Bareng Dosen Unhas