BPH Migas Lanjutkan Pengendalian BBM Subsidi

Senin, 22 September 2014 18:47 WIB

Pengumuman di SPBU Pertamina kawasan Otista bertuliskan "Kuota solar subsidi hari ini habis", Jakarta (26/8). Habisnya persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di beberapa SPBU di daerah merupakan konsekuensi dari pengaturan kuota yang diterapkan. Tempo/Aditia noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus melanjutkan lima kebijakan pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Sebab, hingga saat ini belum ada terobosan baru untuk memastikan kuota BBM subsidi cukup hingga akhir tahun.

"Selama belum ada instruksi dari pemerintah ya kami tetap menjaga 46 juta kiloliter itu harus cukup sampai 31 Desember," kata Kepala BPH Migas, Andy Sommeng, saat ditemui seusai diskusi energi di Jakarta, Senin, 22 September 2014.

Pada Agustus lalu BPH Migas telah mengeluarkan Surat Instruksi Nomor 937 tentang Pengendalian Jenis BBM Tertentu. Pengendalian tersebut berupa pelarangan penyaluran solar subsidi di wilayah Jakarta Pusat mulai 1 Agustus. (Baca: Peluang Naikkan BBM September 2014 dan Maret 2015)

BPH Migas, pada 4 Agustus, menginstruksikan penerapan batas waktu pelayanan solar untuk wilayah Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali pada pukul 08.00-18.00. Pada 6 Agustus, Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM diminta untuk tidak menyalurkan Premium di wilayah rest area jalan tol.

Menurut Andy, instruksi pengendalian BBM subsidi tersebut masih relevan dilakukan. Apalagi, hingga kini belum ada hasil evaluasi atas pelaksanaan pengendalian dari PT Pertamina. "Pertamina hanya bilang tidak efektif, tapi berapa yang bisa dihemat, margin yang kurang, dan potensi karyawan yang dipecat karena tidak menjual BBM di jalan tol belum disampaikan," ujarnya. (Baca: Menteri Chatib: BBM Kritis, Jokowi Punya Tiga Opsi)

Andy mengakui bahwa memang ada perkiraan kuota BBM subsidi tidak akan cukup hingga akhir tahun. Namun, menurut Andy, sebenarnya kuota bisa dijaga jika badan usaha penyalur bisa mengatur penyaluran. Seperti Pertamina, ia mengatakan memiliki mekanisme regular alternatif emergency (RAE). "Kalau reguler ya penyaluran biasa, kalau alternatif misalnya di wilayah ini biasanya 20 kiloter per hari tapi konsumsi hanya 18 kiloliter per hari sisanya bisa dialihkan," ujarnya.

Namun, Andy memastikan bahwa skenario kenaikan harga belum menjadi pilihan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dalam waktu dekat. Meskipun ada potensi penghematan yang besar, Presiden Yudhoyono sudah menegaskan bahwa harga BBM bersubsidi tidak akan dinaikkan.

AYU PRIMA SANDI

Terpopuler:

Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
PKS: Pilkada oleh DPRD Usulan SBY
Istri AKBP Idha Endri Ditahan
Gerindra Usung Taufik sebagai Pengganti Ahok

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

15 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

27 hari lalu

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

50 hari lalu

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

51 hari lalu

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengaku belum tahu kapan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 akan terbit.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

58 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

26 Februari 2024

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas tengah merevisi aturan penyaluran BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya