Jonan - Risma Bersepakat Soal Trem Surabaya

Reporter

Kamis, 11 September 2014 21:06 WIB

Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Surabaya -PT Kereta Api Indonesia memastikan akan membiayai seluruh pembangunan dan pengoperasian proyek trem Kota Surabaya. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan setelah bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Kamis sore, 11 September 2014.

"Bangun trem, kami nanti yang bangun, kami yang investasi, kami yang mengoperasikan," kata Jonan seusai pertemuan. (Baca berita sebelumnya: Surabaya Disarankan Kembangkan Busway dan Komuter)

Pemerintah kota akan menyediakan tanah untuk pembangunan rel, sedangkan PT KAI sepenuhnya yang akan membangun dan mengoperasikan trem sepanjang 17 kilometer itu. Dikatakan Jonan, trem itu akan dibiayai dengan menggunakan dana komersial PT KAI dan tidak mengambil dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional.

Hanya, Jonan mengaku masih menghitung nilai investasi yang diperlukan. Yang jelas, menurut Jonan, nilainya tidak besar. "Kami bangun sendiri, nggak pakai APBN, komersial saja," ujarnya.

Kepastian kerja sama pembangunan trem akan dituangkan dalam nota kesepahaman atau MoU dengan Wali Kota Surabaya. Ia belum bersedia membicarakan target kapan pembangunan trem itu akan selesai. "Target nanti sajalah. Pokoknya bangun, jadi, dioperasikan terus sampeyan foto, gitu aja," kata Jonan kepada para wartawan.

Kepastian pembangunan dan pengoperasian trem disambut gembira Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pemerintah Kota Surabaya memprioritaskan pengadaan angkutan massal cepat berupa trem sepanjang 17 kilometer tersebut bersama denan monorail sepanjang 24 kilometer. (Baca: Menteri Keuangan Setujui Rp 400 Miliar untuk Monorel Surabaya)

Risma mengatakan semula pihaknya memperkirakan proyek trem ini membutuhkan dana hingga Rp 2,2 triliun. Dana itu untuk pembagunan infrastruktur/ Namun setelah mendapat kepastian penanganan dari PT KAI, biaya pembangunan bisa lebih murah karena menggunakan fasilitas dan sarana milik PT KAI.

Versi wali kota khusus untuk trem, anggaran yang dibutuhkan berkisar Rp 600-800 miliar. "Kalau di sini, pembebasan lahan jadi kewenangan pemerintah kota sehingga untuk pembangunan trem tidak butuh dana besar dari PT KAI," kata Risma.

Risma juga memperkirakan groundbreaking bisa dilaksanakan satu bulan lagi. Sedangkan pembangunan fisik diprediksi butuh waktu kurang lebih 1,5 tahun lantaran gerbong trem yang didatangkan dari luar negeri.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Terpopuler
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Gerakan Save Ahok Ramai di Twitter
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

12 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

14 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

14 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

21 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

23 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

27 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

36 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

56 hari lalu

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya