Newmont Dipastikan Ekspor Lagi Mulai Pekan Ini  

Reporter

Senin, 1 September 2014 14:03 WIB

REUTERS/Neil Chatterjee

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bisa melakukan ekspor pada pekan ini. Pintu ekspor Newmont dibuka lagi setelah nota kesepahaman (MoU) renegosiasi Kontrak Karya diperkirakan bakal segera rampung. "Negosiasi tidak akan lama, pekan ini Newmont bisa ekspor," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Sukhyar di kompleks parlemen Senayan, Senin, 1 September 2014. (Baca: Negosiasi dengan Newmont, Menteri Amir Optimistis)

Newmont, kata Sukhyar, akan mengekspor 200 ribu ton konsentrat tembaga. "Tadinya kami perkirakan bisa 270 ribu ton konsentrat," katanya. Akan tetapi, jumlah ekspor menyusut berdasarkan laporan Presiden Direktur Newmont Martiono Hadianto. (Baca: Perundingan Pemerintah-Newmont Digelar Senin Depan)

Sukhyar berujar ekspor konsentrat sebanyak 200 ribu ton tersebut dipastikan dapat mendorong penerimaan negara. Dari total volume konsentrat yang akan diekspor hingga akhir tahun tersebut, pemerintah diperkirakan bisa mendapat devisa hingga US$ 400 juta. (Baca: Karyawan Newmont Pengin Perusahaan Cepat Pulih)

Kendati demikian, izin ekspor untuk Newmont hingga saat ini masih menunggu penandatanganan MoU renegosiasi Kontrak Karya. Sukhyar menjamin penandatanganan bisa dilakukan segera dalam beberapa hari ke depan. "Setelah MoU diteken, otomatis Newmont dapat surat rekomendasi ekspor," ujarnya.

Newmont dan Nusa Tenggara Partnership BV mengajukan gugatan arbitrase kepada ICSID pada 1 Juli lalu. Newmont menggugat pemerintah lantaran terbitnya Undang-Undang Mineral dan Batu Bara yang melarang ekspor mineral dalam bentuk konsentrat.

Akibat kebijakan itu, operasi Tambang Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, milik Newmont terhenti. Namun, pada Rabu pekan lalu, Newmont menarik gugatannya dari ICSID setelah pejabat tinggi pemerintah Indonesia berkomitmen membuka kembali perundingan formal. Hasil perundingan tersebut bakal diikuti dengan pembukaan ekspor konsentrat tembaga dari Tambang Batu Hijau.

AYU PRIMA SANDI


Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK
| Siapa Ketua DPR | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi


Berita terpopuler lainnya:
Tommy Soeharto: Jangan Sok Pintar Soal Subsidi BBM

Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat

Perwira Polisi Tertangkap Bawa Narkoba di Malaysia

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya