Separuh Pasar ASEAN Ada di Indonesia  

Reporter

Selasa, 29 Juli 2014 05:09 WIB

Negara-negara ASEAN. vovworld.vn

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia memiliki potensi pasar terbesar di Asia Tenggara, yakni sebanyak 50 persen. Hal ini menjadi peluang tersendiri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Banyak negara yang akhirnya menamkan modalnya di Indonesia. Ini harus dilihat sebagai peluang yang besar," katanya kepada wartawan di rumah dinasnya, Senin, 28 Juli 2014.

Chatib menjelaskan, meski nilai impor masih lebih tinggi dibanding ekspor, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi pemain regional. "Itu kan tergantung kebutuhan. Kalau barang domestik kurang, kan memang harus impor. Kalau lebih, ya kita ekspor. Enggak ada yang perlu ditakuti," ujarnya. (Baca: Banyak Mispersepsi Soal Masyarakat Ekonomi ASEAN)

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi proyek penanaman modal naik sekitar 16 persen pada kuartal kedua tahun ini, yakni Rp 116,2 triliun.

Jumlah tersebut terdiri atas investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 38,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) senilai Rp 78 triliun.

"Ini sangat bagus sekali. Tapi biasanya dampaknya akan terasa enam bulan ke depan," tutur Chatib. (Baca: MEA Bukan Ancaman Ekonomi Bagi Indonesia)

DEWI SUCI RAHAYU





Terpopuler:
Lebaran, Jokowi Pesankan Menu Khusus untuk Ahok

Begini Jokowi dan Iriana Kencan di Waktu Luang

Akil Ngamuk Karena Keluarganya Tak Bisa Jenguk

Muslim Palestina Salat Idul Fitri di Gereja

Menteri Agama Ingin Samakan Definisi Hilal

Agung Laksono Akan Bawa Golkar Gabung ke Jokowi

Paus Fransiskus dan Obama Ucapkan Selamat Idul Fitri

Berita terkait

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

3 jam lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

5 jam lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

5 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

10 jam lalu

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

13 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

2 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

2 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya