TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah menyatakan, kesehatan dan pertumbuhan lembaga nonbank adalah syarat pertama dalam membentuk produk dan institusi keuangan. “Sulit dibayangkan jika pengembangan lembaga nonbank tanpa diikuti sistem perbankan yang sehat," katanya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (12/4). Karena, menurut Burhanuddin, mayoritas bank-bank di Indonesia saat ini dimiliki oleh perusahaan sekuritas, dana pensiun, lembaga keuangan dan perusahaan asuransi. Kepemilikan dan keterkaitan seperti ini sering kali berisiko pada institusi keuangan. Korelasi antara perbankan dan lembaga nonblank, kata dia, dibutuhkan dalam ekonomi moderen untuk menciptakan beragam sumber keuangan terutama untuk mengisi kekosongan dalam sumber pembiayaan jangka panjang. Ia berharap, kinerja lembaga nonbank akan menciptakan lingkungan perekonomian yang sehat. "Karenanya, dominasi perbankan dalam pembiayaan tidak perlu dikontradiksi dengan pertumbuhan lembaga nonbank. Saya percaya bahwa sinergi (bank dan lembaga nonbank) akan berkembang dan menciptakan proses (pembiayaan jangka panjang) yang bijak dan kreatif," tuturnya. Untuk meraih keseimbangan antara pertumbuhan dan penguatan sistem keuangan, menurut Burhanuddin, diperlukan keberlanjutan peningkatan kualitas regulasi dan supervisi di tiap sektor industri keuangan. Bank Indonesia sebagai regulator dibidang moneter dan perbankan akan mengawasi perkembangan perbankan dan lembaga nonbank. "Untuk menghindari risiko di luar institusi perbankan, diharapkan perbankan dapat menjalankan peraturan yang ketat terkait pengawasan diantara institusi keuangan," ujarnya. R.R Ariyani—Tempo News Room
BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen
13 jam lalu
BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen
Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen