Industri Otomotif RI Tertinggal oleh Thailand

Senin, 23 Juni 2014 12:47 WIB

MS Hidayat. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengaku industri otomotif dalam negeri hingga saat ini masih kalah bersaing dengan Thailand. Bila dilihat dari sisi produksi ataupun penjualan, industri otomotif nasional menduduki peringkat kedua setelah Thailand di kawasan regional.

"Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi peluang bagi industri dalam negeri untuk berkembang," kata Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat saat membuka Seminar Prospek Industri Otomotif Nasional, Senin, 23 Juni 2014.

Hidayat mengatakan, hingga tahun lalu, kemampuan produksi otomotif nasional hanya sebesar 1,2 juta unit. Sedangkan Thailand telah mencapai produksi sekitar 2,5 juta unit per tahun. (Baca: Dahsyat, Sejak Januari Sudah 20 Mobil Diluncurkan)

Adapun jumlah industri komponen di Indonesia telah mencapai 1.500 perusahaan. Angka ini masih lebih kecil ketimbang jumlah industri komponen di Thailand yang mempunyai sekitar 2.200 perusahaan.

Namun Hidayat optimistis produksi kendaraan bermotor dalam negeri mampu mengejar Thailand. Sebab, sepanjang dua tahun terakhir, nilai investasi otomotif yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 6,5 miliar. "Kapasitas terpasang produksi otomotif nasional kini telah mencapai 2 juta unit per tahun." (Baca: Ekspor Mobil Meningkat, Impor Menurun)

Sebelumnya, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Jongkie D. Sugiarto mengatakan industri otomotif domestik hingga akhir kuartal I 2014 menunjukkan tren yang positif. “Memang ada kenaikan sedikit dibanding tahun lalu, kira-kira sekitar tujuh persen untuk empat bulan pertama. Semoga di akhir tahun nanti minimal sama dengan tahun lalu,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Namun ia memprediksi, hingga Juli 2014 akan terjadi penurunan penjualan untuk sementara. Salah satu penyebab utamanya akni datangnya bulan puasa dan Idul Fitri. “Karena pada puasa dan Lebaran nanti kerja efektif hanya dua minggu," ucap Jongkie.

Jongkie menjelaskan, kerja efektif industri otomotif yang hanya dua pekan itu didasarkan pada perhitungan hari libur para pekerja yang cukup panjang dan penutupan jalur Pantura ataupun pelabuhan untuk kegiatan pengiriman barang. Pasalnya, saat itu pemerintah tengah memprioritaskan kelancaran arus mudik.

AYU PRIMA SANDI | RIDHO JUN PRASETYO

Berita terpopuler:
Pengunjung Harapkan Enam Kali Midnight Sale Setahun
Libur Sekolah, Taman Rekreasi Banjir Pengunjung
Naiknya Harga Minyak Diprediksi Hingga Akhir Tahun
Organda Meragukan Pantura Rampung Akhir Juni

Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

5 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

7 hari lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

10 hari lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

12 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

24 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

10 Maret 2024

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

9 Maret 2024

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

9 Maret 2024

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya