Dolar Kembali Perkasa, Rupiah ke 11.820  

Senin, 16 Juni 2014 12:47 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan yang dialami indeks dolar terhadap mata uang utama dunia membuat rupiah kembali mengalami pelemahan.

Pada transaksi pasar uang hingga pukul 12.00 WIB, rupiah kembali bergerak melemah pada kisaran 11.820 per dolar Amerika. Rupiah terdepresiasi seiring penguatan dolar terhadap mayoritas mata uang Asia pagi ini.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan dolar menguat di pasar Asia setelah beberapa data ekonomi dirilis kurang positif. "Survei keyakinan konsumen di AS bulan Juni turun ke 81,2, menyusul perlambatan data penjualan retail bulan sebelumnya."

Di sisi lain, data indeks harga produsen juga turun 0,2 persen pada Mei dan pasar tenaga kerja juga menurun sehingga tingkat pengangguran di AS masih berada pada level 6,3 persen. Berbagai data di bawah ekspektasi kemudian membuat pelaku pasar cenderung mengamankan asetnya dengan membeli dolar.

Dari dalam negeri, hasil debat capres tadi malam tidak memberikan sesuatu yang spesial bagi pasar. Platform ekonomi yang diajukan oleh kedua calon relatif sama tapi dengan cara-cara yang berbeda. "Sayangnya, kedua calon presiden tidak menyinggung masalah fundamental yang terjadi selama ini, yakni inflasi," kata Lana.

Hari ini pelaku pasar masih menanti data inflasi zona euro, yang diperkirakan tumbuh lebih rendah dari ekspektasi. Rendahnya inflasi mengindikasikan pertumbuhan zona euro masih melambat karena lebih banyak uang yang disimpan ketimbang beredar. Sentimen ini akan menekan mata uang euro dan bisa merembet pada mata uang berisiko lainnya, termasuk rupiah.

Dari regional, mata uang cenderung melemah hingga pukul 12.00 WIB. Dolar Hong Kong berada pada level 76,75 per dolar AS, rupee India melemah ke 59,99 per dolar AS, ringgit melemah ke level 3,22 per dolar AS, dan won Korea terdepresiasi ke level 1.019,93 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita utama
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Skor 2-1, Argentina Susah Payah Kalahkan Bosnia
Mantan Istri Puas dengan Penampilan Prabowo

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

11 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

15 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya