TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2014 mengenai ketentuan daftar bidang usaha yang tertutup dan terbuka dengan persyaratan dalam bidang penanaman modal (daftar negatif investasi/DNI).
Dalam aturan itu disebutkan bidang usaha sektor perhubungan yang terbuka untuk penanaman modal asing maupun bidang usaha yang hanya boleh dimasuki modal dalam negeri 100 persen. (Baca juga: Revisi DNI Dinilai Merugikan Indonesia)
Berdasarkan informasi yang dirilis situs resmi Sekretariat Kabinet, dikutip 7 Mei 2014, beberapa usaha sektor angkutan laut yang terbuka untuk modal asing hingga 49 persen adalah angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan penyeberangan umum dan perintis (antarprovinsi, antarkabupaten/kota), serta angkutan sungai dan danau kapal.
Sebelumnya, pada 4 Mei lalu, Sekretariat Kabinet juga mengumumkan bidang usaha pertanian yang terbuka untuk modal asing. Daftar usaha bidang pertanian terbuka dengan persyaratan, di antaranya, usaha budi daya tanaman pangan pokok dengan luas lebih dari 25 hektare untuk jenis tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan tanaman pangan lainnya (ubi kayu dan ubi jalar), modal asing diperkenankan maksimal 49 persen dengan rekomendasi dari Menteri Pertanian. (Lihat juga: Pertambangan Paling Banyak Serap Investasi)
Selanjutnya usaha industri perbenihan perkebunan dengan luas 25 hektare atau lebih untuk jenis tanaman jarak pagar, pemanis lainnya, tebu, tembakau, bahan baku tekstil, jambu mete, kelapa sawit, tanaman untuk bahan minuman (teh, kakao, kopi), lada, cengkeh, minyak atsiri, tanaman obat/bahan farmasi, tanaman rempah, dan tanaman karet atau penghasil lainnya, penanaman modal asing diizinkan sampai maksimal 95 persen dengan rekomendasi Menteri Pertanian.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler :
Semen Indonesia Segera Dirikan Pabrik di Rembang
Eropa Pelajari Transportasi di Batam-Bogor-Manado
Newmont Ancang-ancang PHK Karyawan
Berita terkait
Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun
45 menit lalu
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.
Baca SelengkapnyaSinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect
1 jam lalu
Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
17 jam lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya
1 hari lalu
Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.
Baca SelengkapnyaIni 7 Manfaat Utama Investasi
2 hari lalu
Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air
2 hari lalu
Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.
Baca SelengkapnyaKejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat
5 hari lalu
Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.
Baca SelengkapnyaNilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan
5 hari lalu
PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaApindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha
5 hari lalu
Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.
Baca SelengkapnyaAustralia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur
6 hari lalu
Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK
Baca Selengkapnya