Pertambangan Paling Banyak Serap Investasi  

Reporter

Kamis, 24 April 2014 19:05 WIB

Wakil menteri Mahendra Siregar Foto : TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal I 2014 mencapai Rp 106,6 triliun. Dari total investasi itu, Rp 72 triliun merupakan penanaman modal asing (PMA).

Lima sektor yang paling diminati para pemilik modal asing adalah pertambangan US$ 1,7 miliar (24 persen), industri makanan US$ 0,8 miliar (11,4 persen), serta industri alat angkutan dan transportasi lainnya US$ 0,6 miliar (8,8 persen). Tanaman pangan dan perkebunan US$ 0,6 miliar (8,4 persen), sementara industri kertas, barang dari kertas, dan percetakan US$ 0,5 miliar (7,5 persen).

"Di sektor pertambangan ini memang ada untuk refinery atau smelter," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar dalam jumpa pers di kantornya, Kamis, 24 April 2014. Namun ia enggan menyebutkan nama perusahaannya dengan alasan proses pembangunan proyek mereka belum final.

Jika dilihat dari sumber, investasi asing yang masuk ke Indonesia paling banyak berasal dari Singapura dengan porsi 18,7 persen atau US$ 1,3 miliar untuk 467 proyek. "Singapura kembali menjadi yang tertinggi setelah tahun lalu sempat diisi Jepang," kata Mahendra.

Menurut Mahendra, sejak 2010, Singapura memang selalu mendominasi pengiriman modal ke Indonesia. "Sebenarnya yang menjadi investor Singapura berasal dari perusahaan AS dan Eropa. Tapi, karena pajak rendah, mereka membangun kantor di Singapura," katanya.

Tahun 2010, investasi dari Singapura adalah US$ 5,01 miliar (30,9 persen), tahun 2011 sebesar US$ 5,1 miliar (26,3 persen), tahun 2012 US$ 4,9 miliar (19,8 persen), dan tahun 2013 US$ 4,7 miliar (16,3 persen).

Posisi selanjutnya adalah Jepang dengan porsi 13,9 persen atau US$ 1 miliar, Mauritius 5,8 persen atau US$ 400 juta, Korea Selatan 5,1 persen atau US$ 300 juta, dan Australia 4,6 persen atau US$ 300 juta. Kemudian adalah akumulasi negara lainnya sebesar 51,9 persen atau US$ 3,6 miliar.

"Mauritius ini mirip dengan Singapura. Jadi banyak perusahaan asing membuka kantor di sana karena pajaknya rendah," kata Mahendra.

PINGIT ARIA





Terpopuler
Istana Tolak Akuisisi BTN
May Day, Buruh Siapkan Dukungan Capres
Istana Tolak Akuisisi BTN, Dahlan: Sayang Sekali
Hatta: Empat Perusahaan Siap Bangun Smelter

Berita terkait

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

3 jam lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

17 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

21 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

3 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya