TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya pasar saham Asia menjadi katalis positif di bursa saham lokal. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan sesi pertama perdagangan menguat 6,7 poin (0,14 persen) ke level 4.781.617.
Saham-saham berkapitalisasi besar masih menjadi pendorong laju indeks dengan Bank BRI menguat 1 persen ke Rp 9.875 per lembar saham, disusul Semen Indonesia yang naik 0,3 persen ke Rp 15.975 per lembar. Sementara itu, saham Telkom menjadi penahan laju indeks (lagging mover) dengan melemah 0,9 persen.
Saham yang berpindah tangan hingga jeda mencapai 2,3 miliar lembar saham senilai Rp 3,1 triliun dengan frekuensi 122 ribu kali transaksi. Investor asing mencatat pembelian neto Rp 380 miliar.
IHSG mengikuti bursa Asia yang mayoritas berada di zona hijau setelah indeks Dow Jones ditutup menguat semalam. Hingga 12.00 WIB, indeks Nikkei 225 naik 0,94 persen, Strait Times juga naik 0,94 persen, dan bursa Taiwan menguat 0,54 persen. Sementara indeks Hang Seng melemah 0,65 persen.
Data-data ekonomi AS dirilis membaik di mana penjualan retail tumbuh 1,1 persen dan data inventori bisnis AS juga tumbuh 0,4 persen. Pelaku pasar masih menanti rilis GDP Tiongkok hari Rabu, 16 April 2014, yang diperkirakan melambat setelah rilis data manufaktur dan perdagangan sebelumnya tidak sesuai ekspektasi.
Sinyal negatif dari perkembangan ekonomi Tiongkok akan membatasi laju indeks. Di sesi kedua, IHSG diperkirakan masih akan bergerak variatif dengan potensi ditutup datar. Support IHSG berada di level 4.834, sementara ressistance IHSG di level 4.900.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.