Efek Jokowi Pengaruhi IHSG Hingga Dua Pekan

Reporter

Senin, 17 Maret 2014 05:20 WIB

Di hari pertama kampanye, Jokowi menyapa sejumlah awak media usai mengunjungi Museum sumpah pemuda, Jakarta, (16/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta - Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, memperkirakan dampak pencalonan Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden oleh PDI Perjuangan sangat signifikan pada kinerja pasar modal. Kiswoyo memperkirakan efek Jokowi akan terasa di Bursa Efek Indonesia hingga dua pekan ke depan, atau akhir Maret 2014. "Itu untuk perkiraan jangka pendek," kata dia kepada Tempo, Ahad, 16 Maret 2014. (Baca: Jokowi Capres, IHSG Terbang Tinggi ).

Efek Jokowi pertama kali terasa pada penutupan perdagangan Jumat, 14 Maret 2014. Saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia naik tajam 152,47 poin (3,23 persen) ke level 4.878,64. IHSG bahkan bergerak melawan arah bursa regional Asia yang terkoreksi. Perdagangan saham mencapai 272.034 kali dengan volume 6,103 miliar lembar saham senilai Rp 8,399 triliun. (Baca: Euforia Jokowi, Saham Perbankan Diburu).

Kiswoyo memperkirakan pada satu hingga dua pekan mendatang IHSG akan berada pada level 4.650 sampai 4.950. Menurut dia sentimen Jokowi masih akan menjadi faktor dominan yang menentukan pergerakan indeks. Sebab, "Investor masih berharap bahwa jika Jokowi menjadi presiden, maka pembangunan infrastuktur akan berjalan dengan maksimal," ujar Kiswoyo.

Menurut Kiswoyo, IHSG bisa melampaui 5.200 setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Hal ini bisa tercapai jika presiden yang terpilih dianggap sesuai dengan harapan investor. "Terutama jika presidennya dianggap mampu memperbaiki kinerja perekonomian dan memperbaiki infrastruktur nasional," ujarnya. (Baca: Pencapresan Jokowi Dorong Penguatan Rupiah).

Analis pasar modal Reza Priyambada, mengatakan efek Jokowi merupakan fenomena langka. Sebab, kata dia, jarang sekali faktor non-ekonomi menjadi penentu dominan yang menggerakkan laju indeks saham. Biasanya investor mengacu pada laporan keuangan, data ekonomi domestik, dan nilai tukar rupiah sebelum mengambil keputusan investasi.

Reza mengatakan ekspektasi pelaku pasar terhadap Jokowi mirip dengan ekspektasi pasar Amerika Serikat ketika Barack Obama terpilih sebagai presiden pada 2008. "Apa yang terjadi pada Jokowi merupakan kasus yang langka, seiring dengan begitu besar dukungan pasar terhadap figur Jokowi," ujarnya.

GALVAN YUDHISTIRA | M. AZHAR

Berita Bisnis Lainnya
Pengusaha Selektif Terima Order Kaos dari Caleg

Koran Surabaya Post Tutup?
Order Percetakan Pemilu Kebanyakan dari Luar Jawa
Pengusaha Tak Sembarang Terima Order dari Caleg

Berita terkait

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

26 menit lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

36 menit lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

14 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

15 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

18 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

18 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

20 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

21 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

22 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya