Mulai 27 Maret, Kurs BI Gantikan NDF Singapura!  

Reporter

Kamis, 20 Februari 2014 15:38 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Singapura akan menghapus kurs referensi non-deliverable forward (NDF) untuk transaksi USD/IDR. Komite Transaksi Valuta Asing Singapura (SFEMC) akan menutup transaksi valuta asing berdenominasi rupiah di pasar derivatif Singapura (NDF) dan menggantinya dengan kurs referensi Bank Indonesia (Jisdor) mulai 27 Maret 2014.

Dengan demikian, pemegang kontrak rupiah yang jatuh tempo pada 28 maret 2014 dan sesudahnya mengalihkan kontrak mereka sesuai kurs Jisdor yang tersedia di halaman resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menilai digunakannya Jisdor sebagai keberhasilan BI dalam menyajikan prediksi nilai mata uang rupiah. "Keberhasilan yang dicapai oleh BI ini membuktikan bahwa prediksi yang dikeluarkan BI sebagai informasi kredibel dan dapat dipercaya."

Ia mengatakan sering melihat perbedaan prediksi harga yang disajikan pasar NDF dengan Jisdor. Sering kali perkiraan yang disajikan NFD lebih tinggi dari prediksi yang disajikan BI.

Menurut Chatib, Jisdor menjadi kredibel karena mencerminkan rate yang sesungguhnya. Sebelumnya pasar uang Singapura tidak mau menggunakan Jisdor sebagai acuan karena menganggap Jisdor tidak reliabel. "Ini merupakan prestasi yang diperoleh BI," kata Chatib.

BI telah mempromosikan kurs Jisdor sebagai kurs referensi tandingan sejak Mei 2013 lalu. BI mendesak korporat dan bank-bank lokal menggunakan patokan pasar spot dalam negeri untuk menyelesaikan kontrak rupiah ke depan.

Pengakuan atas kredibilitas kurs Jisdor ini membawa rupiah menguat di kisaran 11.700 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam dua hari perdagangan terakhir.

Sebelumnya kurs NDF Singapura menjadi acuan bagi korporat dan juga investor pasar keuangan global untuk melakukan lindung nilai atas investasi aset keuangan di Indonesia. Namun, dalam kenyataannya, kurs NDF kerap menjadi arena spekulan untuk menekan pasar spot yang pada akhirnya menekan nilai tukar rupiah.

REUTERS | M. AZHAR | MAYA NAWANGWULAN

Berita terpopuler:

Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar
Tifatul: 50 Persen Pelajar Pernah Akses Pornografi
Yahoo Akuisisi Startup Distill
Facebook Kini Beri Banyak Pilihan Jenis Kelamin

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

14 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

18 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya