TEMPO.CO , Jakarta - Sebelum meneken letter of intent investasi dengan Pemerintah DKI Jakarta, manajemen Hon Hai Precission dan Foxconn bernegosiasi dengan pemerintah pusat sejak 2012. Selama dua tahun tawar-menawar, perusahaan Taiwan ini mengajukan banyak permintaan, yang tidak semuanya dikabulkan.
Kepada Tempo, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan permintaan Foxconn antara lain pembebasan pajak penghasilan dalam periode tertentu (tax holiday). Namun, kata Budi, pemerintah tidak serta-merta mengabulkannya karena tidak sesuai dengan aturan. (Baca: Jokowi: Lahan Pabrik Foxconn Memang buat Industri)
Kabar yang beredar menyebutkan Foxconn meminta keringanan selama 20 tahun, bertentangan dengan aturan yang menyebutkan pembebasan pajak maksimal 10 tahun.
Selain keringanan pajak, Foxconn meminta pembebasan bea masuk untuk impor mesin dan peralatan pabrik serta bahan baku yang belum dapat dibuat di Indonesia. Untuk permintaan ini, Budi mengatakan pemerintah bisa mengabulkannya. "Yang jelas, permintaan mereka bermacam-macam. Kami hanya bisa mengabulkannya sepanjang ada dalam peraturan," kata dia, akhir pekan lalu. (Lihat: Menteri Hidayat Minta Kepastian Foxconn)
Negosiasi Foxconn dengan Kementerian Perindustrian sebenarnya masih bisa berlanjut. Budi mengatakan pemerintah sangat terbuka dengan rencana investasi tersebut karena sesuai dengan rencana untuk mengurangi impor. Tapi pemerintah juga tidak hanya bergantung pada investasi Foxconn untuk mandiri dalam bidang teknologi, khususnya industri elektronik.
Data Badan Pusat Statistik menyebutkan kebutuhan ponsel di Indonesia mencapai 55 juta unit per tahun atau sekitar US$ 5 miliar (Rp 60,13 triliun). Sebagian besar di antaranya masih diimpor. Pada 2013, BPS mencatat nilai impor ponsel Indonesia mencapai US$ 2,79 miliar atau Rp 33,41 triliun. Saat ini produsen ponsel yang sudah membangun pabrik di Indonesia yakni Axioo, Polytron, Smartfren, dan Tiphone. (Berita terkait : 3 Bulan Lagi, Foxconn Daftarkan Investasinya di RI)
Dalam kabar yang dilansir situs web focustaiwan.tw, Hon Hai Precission tidak hanya membuat ponsel di Indonesia, tapi juga bakal membuat komputer tablet, televisi, serta produk e-commerce. Dengan investasi ini, Hon Hai bisa merekrut banyak tenaga kerja usia muda di Jakarta dan sekitarnya.
ALI HIDAYAT
Terpopuler :
Gita Wirjawan Kritik Laporan Majalah Tempo
Kementerian Perdagangan Ngotot Beras Impor Berjenis Premium
Kisruh Ekspor Mineral, Asosiasi Ajukan Uji Materi
Tiga Penyebab Properti Melambat di Tahun Kuda
Berita terkait
Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo
5 hari lalu
Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
Baca SelengkapnyaBerkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?
6 hari lalu
Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?
Baca Selengkapnya233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?
9 hari lalu
PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft
11 hari lalu
Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih
11 hari lalu
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaKemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga
12 hari lalu
Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu
20 hari lalu
Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.
Baca SelengkapnyaKini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
23 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca SelengkapnyaZulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya
37 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.
Baca SelengkapnyaBatasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri
38 hari lalu
Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.
Baca Selengkapnya