BI Diperkirakan Mempertahankan BI Rate 7,5 Persen  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 12 Februari 2014 12:37 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data neraca perdagangan diperkirakan membuat Bank Indonesia belum akan menaikkan suku bunga. Pengamat pasar finansial, Albertus Christian, menilai Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) tetap di level 7,5 persen. Data neraca perdagangan yang positif dua bulan terakhir serta ekspektasi membaiknya defisit transaksi berjalan kuartal keempat mendorong BI untuk menjaga suku bunga. "Belum ada alasan yang kuat (untuk BI) kembali menaikkan suku bunga," ujarnya ketika dihubungi Rabu, 12 Februari 2014.

Pada Kamis, 13 Februari besok, akan dilaksanakan rapat Dewan Gubernur BI bulanan. Mulai pulihnya ekonomi Amerika Serikat masih akan mendorong prospek perdagangan di 2014. Walaupun di Cina masih terjadi perlambatan, tetapi masih sesuai dengan ekspektasi. (Baca juga: BCA Masih Ragu Naikkan Suku Bunga)

Selain neraca perdagangan, data neraca transaksi berjalan juga perlahan membaik. Di kuartal kedua 2013, neraca perdagangan masih defisit US$ 9,9 miliar atau 4,4 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara di kuartal keempat berkurang jadi US$ 8,4 miliar atau 3,8 persen dari PDB. "Di kuartal keempat, defisit transaksi berjalan bisa ditekan di bawah 3 persen," ujar Albertus.

Senada dengan itu, ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan PDB Indonesia diumumkan jauh lebih baik dari perkiraan akibat performa ekspor yang baik. Namun, tidak dapat dipungkiri PDB 2013 hanya mencapai 5,78 persen year-on-year, lebih lambat dari tahun lalu yang 6,23 persen year-on-year. (Lihat juga: Regional Positif, Rupiah Terapresiasi 25 Poin )

"Ditambah surplus neraca perdagangan dan cadangan devisa yang naik ke US$ 101 miliar, maka semakin kecil kebutuhan bank sentral untuk menaikkan BI rate," ujar Rangga dalam analisis yang diterima Tempo.

Namun, Rangga mengingatkan untuk tidak melupakan faktor premium risiko yang sedang naik, atau selisih antara yield surat utang negara (SUN) dan US Treasury 10 tahun masih di atas 600 basis poin. "Peluang yang mengecil bukan berarti tidak ada peluang."

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler :
Kementerian Perdagangan Ngotot Beras Impor Berjenis Premium
Transaksi Jumbo Perusahaan Minyak Indonesia-Iran
Kisruh Ekspor Mineral, Asosiasi Ajukan Uji Materi
Gita Wirjawan Kritik Laporan Majalah Tempo

Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

1 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

2 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

5 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

5 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

6 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

6 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

10 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

11 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya