Regional Positif, Rupiah Terapresiasi 25 Poin  

Selasa, 11 Februari 2014 17:04 WIB

Uang Rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Mengendurnya tekanan dolar terhadap mata uang di pasar berkembang menjadi katalis penguatan rupiah. Dalam transaksi pasar uang hari ini, rupiah menguat 25 poin (0,21 persen) ke level 12.148 per dolar.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan penguatan yang terjadi pada mata uang rupiah didorong oleh menguatnya mata uang regional. "Kekhawatiran investor terhadap kondisi pasar emerging market mulai mereda."

Namun secara umum, pergerakan rupiah sebenarnya masih di kisaran 12.150 hingga 12.200 per dolar. Belum adanya sentimen positif baru membuat rupiah bertahan di ekuilibrium tersebut.

Karena itu, pasar akan mencermati beberapa informasi penting esok hari, di antaranya pidato gubernur bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang baru, Janet Yellen, rilis data neraca perdagangan Cina, dan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Bila Yellen memberi sinyal pemangkasan stimulus lebih agresif, reaksi pasar akan negatif dan mata uang bisa kembali tertekan. Namun data neraca perdagangan Cina bakal menjadi penyeimbang pidato Yellen. Neraca perdagangan Cina pada Januari diperkirakan surplus US$ 24,6 miliar. "Perlambatan ekonomi Cina tidak seperti yang ditakutkan investor," kata Albertus.

Selain itu, pasar juga akan menanti keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan (BI Rate). Diperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen.

Mata uang regional cenderung menguat hingga pukul 16.48 WIB. Dolar Singapura menguat 0,23 persen, won Korea naik 0,03 persen, rupee India menguat 0,19 persen, dan baht Thailand naik 0,21 persen.


PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

9 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

13 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya