TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Polytron untuk membangun pabrik di Indonesia akan segera terealisasi. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Budi Darmadi mengatakan Polytron sudah melakukan uji coba produksi pada akhir Desember lalu.
Rencananya, Polytron akan memproduksi ratusan ribu unit smartphone per bulan. "Akhir Desember lalu sudah melakukan trial production. Intinya industrialisasi handphone di Tanah Air jalan terus. Mereka akan produksi smartphone," katanya di Kementerian Perindustrian, Senin, 27 Januari 2014.
Pabrik untuk memproduksi telepon pintar tersebut akan dibangun di Kudus atau berdekatan dengan pabrik audio yang dimiliki perusahaan tersebut. Selama ini produksi Polytron dilakukan di Cina, dan mulai tahun lalu perusahaan itu sudah berniat investasi di Indonesia.
Selain Polytron, ada beberapa pabrikan lain yang akan melakukan investasi untuk memproduksi telepon genggam di Indonesia, yaitu Cross, Advance, dan Axio. Namun Budi mengatakan ketiga merek tersebut belum melakukan uji coba produksi. Adapun Polytron sejak tahun lalu sudah melakukan riset produksi mesin sebagai langkah persiapan investasi.
Kementerian Perindustrian menyatakan Axio telah mengajukan produksi awal 5.000 ponsel per bulan dengan jenis smartphone. Sedangkan Polytron mengajukan produksi 30 ribu per bulan juga untuk smartphone. Kementerian Perindustrian memang mendorong peningkatan investasi pada industri telepon seluler lokal. Hal ini dilakukan untuk mensubstitusi impor telepon seluler di Indonesia. Saat ini kebutuhan telepon seluler di Indonesia seluruhnya dipenuhi pasar impor.