Ekspor Batik Tuban Tak Terpengaruh Lemahnya Rupiah  

Reporter

Jumat, 29 November 2013 20:18 WIB

Sejumlah pekerja melakukan proses pencelupan kain batik tenun gedog disebuah UKM didesa Kedungrejo, Tuban, Minggu (15/5). UKM batik tenun gedog binaan PT Semen Gresik ini beromset 50 juta perbulan dengan distribusi produk diwilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Kain tenun batik gedog khas kota Tuban ini juga menjadi upaya pelestarian budaya batik gedog yang mulai jarang dilakukan oleh perajin batik Tuban. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Tuban - Meski produknya diekspor, perajin batik gedog di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tidak terpengaruh oleh anjloknya nilai tukar rupiah. Sebab, selama ini perajin batik di Tuban memilih menjual produk ke eksportir dengan sistem tangan kedua, sehingga tidak berisiko jika rupiah melemah atau menguat. "Harga batiknya tetap stabil," kata salah seorang perajin, Uswatun Khasanah, Jumat, 29 November 2013.

Perajin asal Dusun Luwuk, Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, itu mengatakan, selama ini ia dan para perajin lainnya menjual produknya ke eksportir yang ada di Bali. Caranya ada uang, ada barang alias barang ada dan uang tunai. Dengan sistem itu, harga batik gedog Tuban cenderung stabil.


Dengan sistem jual-beli langsung, ujar perajin yang mengaku mempunyai lebih dari 150 jenis motif batik, dirinya banyak memperoleh keuntungan, terutama untuk batik dengan pewarna alami, yaitu pewarna yang diambil dari kulit, daun, dan bunga.

Sentra batik gedog Tuban tersebar di Kecamatan Kota, Kerek, Merakurak, Semanding, dan Palang. Disebut batik gedog karena merakit kainnya menggunakan alat rakit tradisional yang tiap menggulung benang berbunyi dog-dog. Setelah menjadi kain, lalu dihiasi gambar pelbagai motif. Mulai dari motif daun jati, perahu, atau motif sejarah Sunan Bonang.


Dinas Perindustrian dan Perdagangan mencatat ada sekitar 40 pengusaha batik yang masing-masing mempekerjakan sekitar 25 orang. Perajin sering mendapat kesempatan promosi melalui pameran di kota-kota besar. Batik gedog banyak diekspor ke negara-negara di Asia dan Eropa. "Batik Tuban sudah cukup terkenal," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tuban, Farid Ahmadi.




SUJATMIKO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya