Chatib: Neraca Perdagangan Membaik Berkat Cina

Senin, 21 Oktober 2013 19:40 WIB

Menkeu Chatib Basri. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menilai membaiknya perekonomian Cina yang pada kuartal III tumbuh 7,8 persen akan membantu memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Menurut dia, dengan adanya perbaikan tersebut tekanan terhadap kinerja perdagangan bisa berkurang.

"Jepang juga mulai membaik. Pada periode ke depan ini akan membantu mengurangi tekanan neraca perdagangan," kata Chatib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2013.

Chatib belum mau menebak berapa angka perbaikan neraca perdagangan tersebut. Dia berharap, neraca perdagangan pada September bisa kembali surplus. "Kalaupun defisit itu kecil. Ini kelihatannya sejalan dengan perkembangan global yang mulai membaik," katanya.

Perbaikan ekonomi global juga diramalkan akan membuat nilai ekspor kembali meningkat, sehingga tidak berpengaruh terhadap ekspektasi pasar. "Sehingga current account deficit pada kuartal III relatif membaik," kata Chatib.

Ia berharap terjadinya perbaikan pada neraca pembayaran Indonesia. Dia juga melihat bond di obligasi terjadi inflow, sementara di saham terjadi outflow. "Jadi perpindahan dari saham kepada obligasi," katanya. Namun Chatib tidak mau memprediksi apakah bisa surplus atau tidak. "Tergantung pada capital account bisa nutup atau tidak."

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengingatkan pemerintah untuk tidak hanya berfokus pada memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan. “Neraca jasa dan pendapatan juga harus diwaspadai,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, neraca jasa saat ini juga mengalami defisit sebesar US$ 10 miliar, sedangkan pada neraca pendapatan defisit yang terjadi telah mencapai US$ 26 miliar. “Keduanya turut mempengaruhi nilai tukar rupiah.”

Agus menjelaskan, faktor terbesar yang mendorong terjadinya defisit neraca jasa ialah biaya transportasi dan reasuransi yang transportasinya jatuh ke luar negeri. Dalam aktivitas ekspor-impor kita, kebanyakan pelakunya menggunakan jasa pelayaran dan reasuransi milik luar negeri.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Terpopuler
Di Harvard, Airin Bawa Ajudan
Perbedaan Cina dan China Versi Remy Sylado
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Ani Yudhoyono Abadikan Momen Pesta Azima Rajasa

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

6 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

7 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

8 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

11 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

11 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

11 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya