Senin Lusa, Pengrajin Tahu-Tempe Mogok Produksi

Reporter

Sabtu, 7 September 2013 13:28 WIB

Para pedagang tempe berunjuk rasa dan melakukan sweeping ke kawasan pembuatan tempe di Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (25/7). Massa dari Pengawas Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kalideres menyatakan, aksi sweeping ini untuk menyikapi penolakan kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tempe yang dirasa membebani para produsen tempe. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua II Gabungan Koperasi Pengrajin Tahu dan Tempe Indonesia (Gakoptindo), Sutaryo, memastikan pada Senin lusa, 9 September 2013, para pengrajin pangan berbahan kedelai ini stop berproduksi. Aksi ini dilakukan serentak oleh para anggota koperasi di seluruh Indonesia. "Kami akan mogok selama tiga hari, dari Senin sampai Rabu," ujarnya kepada wartawan seusai diskusi Polemik Sindo Radio, di Cikini, Sabtu, 7 September 2013.

Aksi mogok produksi ini, menurut Sutaryo, merupakan protes para pengrajin tahu-tempe atas kenaikan harga kedelai yang tidak terkendali. "Selain stop produksi, kami juga memanfaatkan aksi ini untuk mengatur, menaikkan harga bersama-sama," tuturnya. Dalam rencana mereka, seusai mogok, harga tempe dan tahu akan dinaikkan sekitar 25 persen. "Ini kesepakatan seluruh anggota."

Harga kedelai saat ini telah mencapai Rp 8.900 sampai Rp 10.000 per kilogram, dari semula hanya Rp 7.000-7.500. Pasokan kedelai impor dituding menjadi penyebab mahalnya kedelai yang harus dibeli para pengrajin tahu dan tempe. Kebutuhan kedelai untuk produksi tahu dan tempe secara nasional mencapai 120-150 ribu ton per bulannya. Dari total kebutuhan kedelai nasional yang mencapai 1,8 juta ton setahun, 85 persen di antaranya digunakan para pengrajin tahu dan tempe, yang sebagian besar dipenuhi melalui kedelai impor.

Sebelumnya, kata Sutaryo, pengrajin menyiasati mahalnya kedelai dengan mengurangi ukuran tempe dan tahu yang mereka produksi. "Dengan begitu, harga jual produk tidak naik dan pengusaha tidak gulung tikar," dia menjelaskan. Namun, karena kenaikan harga kedelai semakin tinggi, para pengrajin tidak punya pilihan lain selain menaikkan harga. "Setelah harga naik, ukuran dan kualitas produk akan kembali seperti sebelumnya," kata dia.

Para pengrajin berharap, dengan melakukan aksi mogok, pemerintah segera melakukan langkah nyata untuk menurunkan harga kedelai sekaligus memastikan stok aman.

"Menteri Perdagangan memang sudah mengatakan stok untuk dua bulan ke depan aman, tapi setelah itu bagaimana?" ujarnya. "Jika stok aman dan harga kedelai tidak mahal, para pengrajin akan kembali menjual tahu dan tempe dengan harga normal."

PRAGA UTAMA


Berita Terpopuler
Survei Capres 2014, Jokowi Tak Selalu Juara
Megawati Anggap Jokowi Penerus Soekarno
Tak Hanya @benhan, Ini 'Korban' UU ITE
Pengamat: PDIP Tak Berani Capreskan Jokowi



Berita terkait

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

20 Januari 2023

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

Dikutip dari Healthline, kacang kedelai mengandung banyak nutrisi seperti protein, serta, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral.

Baca Selengkapnya

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

19 Januari 2023

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

Menurut Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, kedelai lokal sebenarnya bisa untuk produksi tahu dan tempe, dan kualitasnya tidak kalah kedelai impor

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

19 Januari 2023

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

Kedelai termasuk sumber protein yang berasal dari spesies kacang-kacangan dari Asia Timur.

Baca Selengkapnya

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

12 Januari 2023

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

Indonesia masih sangat bergantung dengan kedelai impor dari Amerika sebab produksi dari dalam negeri masih sangat kurang

Baca Selengkapnya

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

11 Juni 2022

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

Harga telur terus naik, bagaimana memenuhi kecukupan protein selain dari telur? 5 Jenis makanan ini puny akandungan protein tinggi pula.

Baca Selengkapnya

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

24 Februari 2022

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

Meski harga naik dan ukuran tempe diperkecil, para pembeli saling berebut dan memborongnya di lapak Samsudin di Pasar Kemis Baru, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

24 Februari 2022

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

Sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tidak menaikkan harga jual meski produsen sempat mogok produksi

Baca Selengkapnya

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

21 Februari 2022

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

Produsen tahu tempe di Depok ikut mogok kerja karena harga kedelai impor yang naik.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

21 Februari 2022

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

Produsen tahu dan tempe Jabodetabek mulai hari ini mogok produksi selama 3 hari menuntut pemerintah subsidi harga kedelai impor.

Baca Selengkapnya

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

21 Februari 2022

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

Para produsen tempe sweeping pengrajin yang masih membuat tahu dan tempe menjelang mogok produksi untuk memprotes kenaikan harga kedelai.

Baca Selengkapnya