Aktuaris, Pekerjaan Paling Dibutuhkan di Keuangan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 21 Agustus 2013 03:33 WIB

Ilustrasi asuransi. piperreport.com

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT Prudential Life Assurance membuka kembali program peminatan aktuaria Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi. "Aktuaris masih banyak dibutuhkan total 1700-an," kata Dekan Fakultas Ekonomi UI, Jossy P. Moeis dalam Konferensi Pers di Kampus UI Salemba, Selasa, 20 Agustus 2013.

Jossy berharap para lulusan aktuaria MM FE UI kelak dapat berkontribusi dalam pertumbuhan industri jasa keuangan utamanya asuransi. Minimnya ahli aktuaria membuat para pelaku usaha di bidang asuransi meminta DPR menangguhkan pasal dalam Rancangan Undang-Undang Asuransi yang mengharuskan 1 perusahaan asuransi memiliki paling tidak 1 aktuaris. Sejauh ini, ada 134 perusahaan asuransi yang berbisnis di dalam negeri.

Kampus Kuning sempat menutup program ini pada 2003 lantaran kurang peminat. Jossy mengakui kurikulum sebelumnya tampaknya tak sesuai dengan kebutuhan pasar dan sosialisasi atas profesi itu masih kurang. "Kami membuat perubahan dalam kurikulum. Kerja sama ini juga menyediakan program beasiswa, pelatihan untuk staf pengajar ke luar negeri untuk mendapat exposure yang baik tentang bidang ini," kata Jossie. Tahun ini, dari 50 peminat untuk program ini, 20 diantaranya lolos sebagai mahasiswa. Mereka akan memulai perkuliahan pada September 2013.

Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan menjelaskan, sektor asuransi bertumbuh baik dalam 5 tahun terakhir seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, tak banyak tenaga ahli aktuaria yang siap bergabung dalam industri asuransi. Menurut Kuan, Indonesia paling tidak membutuhkan 600 ahli aktuaria untuk beberapa tahun mendatang, sekarang baru terdapat 150 aktuaris.

Kuan menjelaskan, aktuaris punya peran penting dalam perusahaan asuransi. Fungsi pertama aktuaris adalah memastikan produk asuransi memiliki harga valuasi yang baik. Kedua, memastikan kesehatan keuangan perusahaan asuransi. "Seperti Dokter," ucapnya.

Chief Executive Prudential Corporation Asia, Barry Stowe mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengucurkan dana US$ 10 juta untuk peningkatan literasi keuangan. "Dana ini untuk 3-5 tahun mendatang," katanya.

Sejauh ini, dari 240 juta penduduk Indonesia, sebanyak 77 juta orang belum memiliki tabungan maupun perlindungan finansial. Hanya 44 juta yang memiliki akses ke perbankan, dan hanya 4,5 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa individual.

MARTHA THERTINA

Topik terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir

Berita lainnya:

Ini Nasib Tragis Lima Tokoh yang Kontroversial

Para Jawara di Tenabang

Toyota Luncurkan New Kijang Innova

CIA Akui Berada di Balik Kudeta Iran

Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

7 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

10 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

29 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

31 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

35 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

38 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

43 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

48 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

14 Februari 2024

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

Partai Bharatiya Janata mengatakan Narendra Modi dapat memprioritaskan reformasi ketenagakerjaan jika ia menang pemilu pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya

9 Februari 2024

UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya

UGM menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih penghargaan Paritrana Award dari Kemenko PMK dan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya