Bungaran: Kontribusi Sumber Daya Hayati Belum Signifikan
Reporter
Editor
Kamis, 7 Oktober 2004 15:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertanian Bungaran Saragih menyatakan bahwa kekayaan sumber daya hayati belum memberikan kontribusi yang signifikan untuk ketahanan pangan. Hal ini diungkapkannya dalam acara peringatan Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Kamis (7/10). Indonesia memiliki sumber daya hayati yang melimpah, yaitu sebesar 16,7 persen dari kekayaan dunia. Namun, baru sekitar 6.000 spesies yang telah dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Tantangan ke depan adalah bagaimana sumber daya hayati dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, tambah Bungaran. Menurut Bungaran, meski ketersediaan pangan sangat penting, namun ketahanan pangan juga berhubungan dengan masalah distribusi dan konsumsi. Produksi pangan dunia sebenarnya sangat mencukupi, tapi masih banyak kekurangan pangan, kata dia. Hal ini karena beberapa pendukung sektor pertanian seperti perdagangan, transportasi, dan infrastruktur belum tertata dengan baik. Bungaran menambahkan, dalam program pengembangan ketahanan pangan periode 2000-2003 menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan petani dan tercapainya ketahanan pangan. Selain itu, terjadi penurunan angka kemiskinan di sektor pertanian. Jumlah petani miskin menurun dari 26 Juta orang pada 1999 menjadi 20,6 juta pada 2002. Dari sisi ketahanan pangan, data BPS menunjukan peningkatan asupan energi penduduk dari 1.852 kkal per kapita per hari pada 1999, menjadi 1.986 kkal per kapita perhari pada 2002. Sementara, asupan protein meningkat dari 48,67 gram per kapita per hari pada 1999 menjadi 54,42 gram per kapita per hari pada 2002. Melihat data tersebut, kata Bungaran, pemerintah telah berhasil meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berarti pemantapan ketahanan pangan. Meskipun Indonesia masih melakukan impor sejumlah bahan pangan, namun menurut Bungaran, secara keseluruhan Indonesia telah mengalami surplus pangan. Pemerintah terus melakukan upaya untuk menumbuhkan kemandirian pangan, yaitu melalui pemenuhan kebutuhan pangan nasional yang bertumpu pada kemampuan sumber daya lokal. Hal ini dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Mawar Kusuma - Tempo
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
26 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.