TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa perizinan impor daging dan hortikultura akan dilakukan di bawah satu atap. Kementerian Perdagangan kemungkinan akan menjadi pemegang wewenangnya.
“Kementerian Perdagangan fokus ke ekspor impor, kementerian Pertanian fokus ke produksi sehingga tidak terjadi distrosi di pasar,” kata Hatta dalam konferensi pers usai melakukan rapat koordinasi bidang pangan di kantornya, Jumat 5 April 2013.
Dalam rapat tersebut, hadir Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono dan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso. Hanya saja, Suswono tak turut mendampingi Hatta saat member keterangan pada wartawan. Usai rapat di lantai tiga, menteri yang diusung Partai Keadilan Sejahtera ini langsung turun dan terburu-buru masuk ke mobilnya. Beberapa wartawan yang mengejar tak digubrisnya.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan, proses pengurusan izin yang dijadikan satu atap akan meningkatkan efisiensi dan transparansi. “SOP-nya tidak lebih dari lima hari,” katanya.
Meski telah mendapat dukungan dari Hatta, Gita menyatakan akan tetap bicara dengan Suswono. Sebab, pada dasarnya importasi produk hortikultura dan hasil ternak tetap harus memperthitungkan produksi dalam negeri yang jadi domain Kementerian Pertanian. “Kita akan finalisasi dengan Kementan,” ujarnya.
PINGIT ARIA
Berita terkait
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
1 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
3 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
6 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
6 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
17 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
28 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
31 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
31 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
40 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaDedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara
43 hari lalu
Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.
Baca Selengkapnya