Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi saat konfrensi press setelah mengadakan diskusi dengan tema "Indonesia tumbuh dalam lingkungan global yang lebih rentan" di gedung BKPM, Jakarta, (12/7). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pusat Studi Asosiasi Pengusaha Indonesia memberi gelar Sofyan Wanandi sebagai godfather. Penobatan diberikan dalam pembukaan Business Process Outsourcing Indonesian Convention 2013, Apindo Training Centre, di Candi Prambanan, Yogyakarta, Selasa, 2 April 2013 malam.
"Tidak biasa saya menerima penghargaan dari teman sendiri," kata Ketua Umum Apindo yang malam itu mengenakan kemeja batik merah. "Nilai penghargaan ini terlalu tinggi."
Penghargaan itu diberikan oleh Presiden Direktur ATC, Sri Martono, di hadapan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan ratusan pengusaha peserta konvensi. Sofyan mengaku terkejut dengan penobatan itu lantaran tak pernah dibicarakan sebelumnya. "(Rasanya) sulit menerima penghargaan ini," kata dia.
Sofyan mengaku, sejak menjadi aktivis mahasiswa di tahun 1960-an, dia tak terbiasa dengan acara semacam ini. Namun, dia tak tahu apakah pemberian penghargaan itu berkaitan dengan rencana Musyawarah Nasional Apindo pada pekan depan tanggal 8-10 April 2013. "Saya harus mundur atau tidak, tergantung teman-teman," ujarnya.
Namun, dia menegaskan, tak lagi berniat mencalonkan diri. Lima puluh tahun menjadi aktivis, sejak masih menjadi mahasiswa, ia merasa telah cukup berkiprah. Generasi muda kini dinilainya telah memiliki kemampuan yang baik, termasuk memimpin Apindo. "Saya mau momong cucu di rumah saja," kata dia.
Sri Martono mengatakan konvensi ini untuk menjembatani kebuntuan menghadapi persoalan outsourcing di Indonesia. Setelah melakukan riset dan meminta pendapat para ahli, hasilnya akan didiskusikan di konvensi. "Harus ada titik temu," kata dia.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
9 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.