Kenaikan Harga Bawang Bisa Diikuti Makanan  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 16 Maret 2013 15:11 WIB

Seorang pedagang saat merapikan dagangannya di pasar Senen, Jakarta, Senin (2/7). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani, mengatakan bahwa pengusaha katering dan restoran bisa saja menaikkan harga jual hingga 5 persen jika harga bawang merah dan bawang putih tak kunjung turun. "Bawang merah dan bawang putih memang hanya tambahan saja untuk bumbu atau penyedap dan pelengkap, tapi tetap akan diburu dan dibeli," katanya kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2013.

Menurut dia, pengusaha katering memiliki dua pilihan untuk mengantisipasi keterbatasan bawang tersebut. Pertama, menaikkan harga jual tak lebih dari 5 persen, dan yang kedua, mengurangi porsi penggunaan bawang pada makanan yang diproduksi. Franky mengatakan kenaikan harga makanan tidak akan lebih dari 5 persen karena bawang bukan menjadi bahan baku utama bagi makanan. "Meski porsi sedikit tapi penting. Substitusi untuk bawang pun susah," katanya.

Franky mengatakan pengusaha yang akan sangat dirugikan adalah produsen serta penjual bawang goreng yang kebanyakan berskala kecil dan menengah. Ia mengatakan produsen bawang goreng pasti akan menurunkan produksinya menyusul kenaikan harga bawang merah. Menurut Franky, jika dalam sehari pengusaha bawang membutuhkan 10-50 kilogram bawang, dengan kenaikan harga, mereka bisa mengurangi produksi hingga 50 persen. "Bahkan beberapa pengusaha mungkin memproduksi hanya jika ada stok bawang," katanya.

Ia khawatir produsen bawang goreng berskala kecil dan menengah pasti akan sangat dirugikan. "Kalau yang besar mungkin bisa bertahan, kalau yang kecil dan menengah pasti akan terasa sekali dampaknya," katanya.

Bagi pengusaha makanan kemasan, Franky menilai kenaikan harga bawang tidak akan berujung pada kenaikan harga. Hal ini disebabkan porsi bawang dalam produksi makanan kemasan sangat sedikit. Tapi, ia tidak menampik bahwa kebutuhan bawang bagi produsen makanan kemasan tetap tinggi. "Masih mendesak karena harganya tinggi. Dulu bisa dapat Rp 20 ribu sekarang sampai Rp 60 ribu, tapi belum sampai tahap tidak memproduksi," katanya.

Pengusaha makanan, kata Franky, menyiasati hal ini dengan mensubstitusi bawang dengan esens atau penyedap makanan bawang. Dengan begitu, kebutuhan bawang untuk bumbu masih bisa terpenuhi.

Kenaikan harga bawang merah dan bawang putih telah terjadi sejak awal Februari lalu. Sebelumnya, harga bawang merah dan bawang putih berada di kisaran Rp 16.000-Rp 18.000 per kilogram. Saat ini, harga bawang putih melonjak menjadi Rp 72.000 per kg dan bawang merah Rp 48.000 per kg.

ANANDA TERESIA

Berita Populer

Inilah Asal-usul Julukan Hercules

Hukum Pemilik Vila Liar, 10 Tahun Penjara

Kantor Tempo Diserang

Hercules, dari Dili ke Tanah Abang

Rizal Mallarangeng Ogah Vilanya Dibongkar

Vila Liar, Rizal Tak Gentar Dipenjara 10 Tahun

Ahok Ancam Perokok Tak Bisa Berobat Gratis

Berita terkait

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

12 jam lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

6 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

13 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

14 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

14 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

19 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

19 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

21 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya