Dolar Masih Perkasa di Pasar Uang

Senin, 11 Maret 2013 12:26 WIB

REUTERS/China Daily

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data tenaga kerja di Amerika Serikat yang di luar ekspektasi membuat posisi dolar semakin kuat di pasar uang.



Dirilisnya data ketenagakerjaan Negeri Abang Sam yang positif pekan lalu telah mengerek posisi dolar AS. Sebaliknya, data-data ekonomi Cina yang cenderung negatif pekan lalu telah menghambat apresiasi mata uang berisiko.



Jumlah penerima jaminan pengangguran di negeri Abang Sam bulan Februari berkurang menjadi 340 ribu jiwa dari sebelumnya 347 ribu. Angka pengangguran pun susut menjadi 7,7 persen dari sebelumnya 7,9 persen.


Advertising
Advertising


Indeks mata uang dolar AS kembali menguat di awal pekan ke level 8,75 hingga pukul 12.00 WIB. Sementara itu, euro kian tergerus ke level US$ 1,30, dan nilai tukar yen melemah ke level 96,16 per dolar. Untuk rupiah siang ini ditransaksikan di kisaran 9.688 per dolar.



Penjualan ritel AS untuk bulan Februari 2013 diperkirakan meningkat 0,5 persen dari bulan sebelumnya yang 0,1 persen. Perkiraan ini dengan mempertimbangkan perbaikan di pasar tenaga kerja dan naiknya payrolls ditengah kekhawatiran masalah pemangkasan anggaran otomatis di AS.



Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memprediksi pergerakan rupiah masih akan stabil dengan kecenderungan melemah tipis di awal pekan. "Rupiah akan bergerak di kisaran 9.670 hingga 9.700 per dolar."



Mata uang Asia cenderung melemah terhadap mata uang Abang Sam. Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2489 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7567 per dolar AS, won 1.095,70 per dolar AS. Kemudian yuan 6,2216 per dolar AS, dan ringgit 3,11 per dolar AS.



M. AZHAR | PDAT

Berita terkait

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

16 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya