Bank Asal Jepang Bakal Kuasai BTPN  

Reporter

Kamis, 7 Maret 2013 22:26 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tokyo- Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, salah satu bank terbesar di Jepang, dikabarkan membidik kepemilikan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Nilai akuisisi saham bank tersebut mencapai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 15,4 triliun.


Bloomberg mengabarkan, Mitsubishi UFJ akan mengambil kepemilikan saham BTPN yang dikuasai oleh Texas Pacific Group (TPG) Capital. TPG membeli 675,9 juta lembar atau 71,61 persen saham BTPN melalui anak usahanya, TPG Nusantara pada 14 Maret 2008.


Namun, belum diketahui berapa proporsi saham yang akan diambil Mitsubishi dari TPG. "TPG pun belum menyetujui transaksi itu dan berencana melepas sahamnya lewat penawaran umum," kata seorang sumber kemarin.


Jika transaksi ini jadi, Mitsubishi UFJ bakal memegang rekor nilai investasi asing tertinggi kedua dalam sektor perbankan di Indonesia. Rekor transaksi terbesar masih dipegang oleh bank asal Singapura, DBS Group Holding, yang membeli saham PT Bank Danamon senilai US$ 6,8 miliar.


Namun, sumber tersebut mengatakan para investor yang mengincar saham bank di Indonesia kini tengah menunggu dengan harap-harap cemas. Mereka menanti keputusan dan regulasi Bank Indonesia mengenai kepemilikan investor asing.


Advertising
Advertising

Saat ini, BTPN menjadi salah satu bank dengan kinerja yang baik lantaran memiliki inti bisnis yang unik yakni mengelola dana pensiun. Dalam setahun terakhir, nilai saham bank tersebut meroket hingga 32 persen. Data Bloomberg menunjukkan profit BTPN naik 41 persen menjadi Rp 1,98 triliun pada 2012. Bank ini memiliki 19 ribu pegawai dan seribu cabang di Indonesia.


Mitsubishi UFJ sebelumnya telah mengumumkan rencana ekspansi ke Asia Tenggara. Tak tanggung-tanggung, perusahaan ini siap membelanjakan dana sebesar US$ 16,4 miliar untuk mengakuisisi bank-bank di kawasan ini. Cerahnya pasar serta pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara memicu minat investasi perusahaan tersebut.


Direktur BTPN Anika Faisal menyatakan lock up periode TPG Nusantara selaku pemilik saham mayoritas di perusahaan memang berakhir pada bulan ini. Setelah masa itu lewat, dimungkinkan terjadi perubahan kepemilikan saham di perusahaan tersebut. "Tentunya itu merupakan kewenangan penuh pemegang saham," ujarnya dalam pesan singkat.


Namun, Anika mengaku belum mendapat informasi soal rencana Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang mengincar kepemilikan saham TPG Nusantara di BTPN itu. Meski begitu, dia memastikan apa pun yang terjadi pada proporsi kepemilikan saham di BTPN nantinya, manajemen BTPN akan tetap berfokus mengembangkan bisnis dan kinerja perusahaan.


Juru bicara Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, menyatakan, bank sentral menanggapi kabar tersebut setelah menerima laporan resmi dari bank terkait. "Setelah akuisisi kami akan menerima laporan dari mereka dan di situ kami lihat apakah sesuai atau tidak dengan aturan kepemilikan investor asing," kata dia kepada Tempo.


FERY FIRMANSYAH | GUSTIDHA BUDIARTIE | FIONA PUTRI HASYIM | RR ARIYANI

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 menit lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

18 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

22 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya