Ribuan Produsen UMKM Masih Mengabaikan Hak Merek  

Reporter

Senin, 25 Februari 2013 13:13 WIB

Para seniman menghadiri acara seni "Keistimewaan Yogya untuk Indonesia" di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (16/12). Acara yang menampilkan berbagai kesenian tradisi dan kontemporer dari berbagai daerah ini sebagai bentuk dukungan moral dari para seniman terhadap isu keistimewaan DIY yang sedang memanas. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo, menyesalkan rendahnya kesadaran kalangan pengusaha dan seniman dalam mendaftarkan produk mereka. Ribuan produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di daerah tersebut belum memiliki hak merek.

Menurut Hary, dari hasil pendataan terhadap ribuan produk UMKM, ternyata hanya 30 UMKM yang mendaftarkan hak merek ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Baru sedikit yang punya hak merek," kata Hary kepada Tempo, Senin, 25 Februari 2013.

Selain UMKM, dari ribuan lagu tradisional di Banyuwangi, baru satu lagu yang memiliki hak cipta. Padahal, kata Hary, ratusan lagu daerah terus diciptakan oleh para seniman Banyuwangi.

Masih minimnya produk dan kesenian yang memiliki hak merek serta hak cipta disebabkan rendahnya kesadaran dan ketidaktahuan pada mekanisme pendaftaran kedua hak tersebut. Padahal, tanpa kedua hak tersebut, kata Hary, karya seniman dan UMKM bisa diklaim oleh pihak lain.

Pemerintah Banyuwangi tahun ini akan memfasilitasi pendaftaran 15 hak cipta dan 10 hak merek milik seniman serta UMKM. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 100 juta untuk mendaftarkan ke-25 produk tersebut. "Program ini akan kami lanjutkan setiap tahun," kata dia.

Ketua Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi, Syamsudin, mengatakan, UMKM tidak mengurus hak merek karena terbentur biaya dan mekanisme yang rumit. Untuk mendaftar hak merek, paling sedikit dibutuhkan biaya Rp 3 juta. "Padahal untuk modal saja kebingungan," kata dia.

Syamsudin mengakui, tanpa hak merek, produk perajin sulit berkembang ke tingkat nasional maupun internasional. Sebab, kata dia, dalam beberapa kasus ada kesamaan merek antara produk yang dan dengan yang lainnya.

Dia mendukung bila pemerintah memfasilitasi pendaftaran hak merek. Namun, pengusaha berharap pemerintah juga selektif dalam memilih UMKM yang dibantu.

IKA NINGTYAS

Terpopuler:
Hasil Real Count KPU, Rieke-Teten Unggul 47 Persen

Pengamat: Anas Punya Kartu As Korupsi Kader PD

Begini Kalau Jokowi Dikerjai Istrinya

Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri

Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

56 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya