Didukung, Pemerintah Bidik Wajib Pajak Besar  

Senin, 11 Februari 2013 19:08 WIB

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution (kanan), bersama Menteri Keuangan Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti kebijakan perpajakan dari Perkumpulan Prakarsa, Yustinus Prastowo, menyetujui rencana kebijakan pemerintah untuk fokus membidik perusahaan-perusahaan besar guna menggenjot penerimaan negara. Menurut dia, banyak perusahaan besar yang berafiliasi dengan pihak asing hanya menjadikan Indonesia sebagai pusat pembiayaan.

"Tapi keuntungannya diambil ke luar negeri sehingga pajaknya tidak maksimal. Ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah," kata Yustinus saat dihubungi Tempo, Senin, 11 Februari 2013.

Namun, Yustinus tetap mengingatkan agar pemerintah juga fokus terhadap basis pajak lainnya yang bisa meningkatkan penerimaan. Meskipun, menurut dia, target penerimaan dari pajak sebesar Rp 1042,32 sulit tercapai. "Tax base harus diperluas, sektor informal seperti pedagang-pedagang besar. Tapi, menurut saya, itu tetap belum bisa mengejar target," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan kementeriannya akan mengawasi secara intensif para wajib pajak besar untuk mendorong penerimaan negara. Menurut dia, pada tahun lalu, rendahnya penerimaan pajak disebabkan kantor pembayaran pajak besar hanya tumbuh 4 hingga 6 persen.

"Secara umum perlu diwaspadai ke depan itu penerimaan pajak dari kantor pajak besar dan kantor pajak khusus yang dominasinya di perusahaan joint venture dan joint venture international. Khususnya perusahaan joint internasional dan pembayar pajak besar agar pada 2013 penerimaan pajak tidak di bawah harapan," kata Agus.

Selain itu, Agus menyatakan pihaknya akan memperbaiki sistem penghimpunan pajak pertambahan nilai (PPN) yang tahun lalu bisa tumbuh 30 persen. Agus mengatakan akan melakukan perbaikan tax base, intensifikasi, dan perbaikan tiga aspek pajak penghasilan.

"Tiga aspek itu adalah pengendalian transfer pricing, menaikkan besaran biaya bunga yang digunakan pengurang penghasilan kena pajak, dan ketiga biaya promosi yang digunakan sebagai pemotong penghasilan kena pajak," kata dia.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

21 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

51 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

54 hari lalu

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

14 Maret 2024

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

Rafael Alun Trisambodo, bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dalam putusan banding tetap menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Dengan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

5 Januari 2024

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

DJP Kemenkeu mencatat telah memungut pajak pertambahan nilai perdagangan melalui sistem elektronik alias pajak digital sebesar Rp 16,9 triliun pada akhir 2023.

Baca Selengkapnya

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

29 November 2023

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

Setelah tanggal 31 Desember 2023, masyarakat menggunakan NIK untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Begini caranya jadi NPWP

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek NIK Sudah Terintegrasi dengan NPWP atau Belum

29 November 2023

Begini Cara Mengecek NIK Sudah Terintegrasi dengan NPWP atau Belum

Kemenkeu akan segera menerapkan kebijakan NIK jadi NPWP secara penuh pada pertengahan 2024. Berikut cara cek NIK yang sudah tertintegrasi dengan NPWP.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memadankan NIK-NPWP

8 November 2023

Begini Cara Memadankan NIK-NPWP

Memadankan NIK-NPWP dilakukan paling lambat Desember 2023. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

DJP Pastikan Kerahasiaan Data Wajib Pajak pada Skema Prepopulated

27 Oktober 2023

DJP Pastikan Kerahasiaan Data Wajib Pajak pada Skema Prepopulated

DJP memastikan bahwa kerahasiaan data yang berkaitan dengan wajib pajak akan terjaga saat skema prepopulated diterapkan.

Baca Selengkapnya

DJP Sebut Insentif Sektor Properti Tak Kurangi Penerimaan Pajak Negara

27 Oktober 2023

DJP Sebut Insentif Sektor Properti Tak Kurangi Penerimaan Pajak Negara

Insentif pajak properti yang ditanggung pemerintah berasal dari pajak masyarakat yang kemudian dibayarkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran.

Baca Selengkapnya