TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi menyatakan bahwa dirinya untuk sementara akan tetap memegang jabatan sebagai komisaris Pertamina. "Saya di situ hanya sementara, dalam masa peralihan dari lembaga pemerintah ke perseroan," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (28/7) malam. Meskipun hanya sementara, namun Laksamana tidak menyebutkan kapan waktu pasti terjadinya pergantian direksi Pertamina. "Penggantinya juga belum ada," tambahnya.Tentang permintaan Karaha Bodas Company (KBC) supaya pemerintah segera membayar klaim, menurut Laksamana hal ini tidak perlu dibicarakan dalam sidang kabinet. "Ini bukan urusan sidang kabinet, tapi masalah keputusan arbitrase yang harus kita patuhi," tandas Laksamana."Kita lihat bagaimana kondisinya nanti. Sekarang masih arbitrase. Kita harus hati-hati kalau komentar," ujarnya. Yang pasti, menurut Laksamana, klaim tersebut akan tetap dibayar. Ketika ditanya dari mana sumber dana untuk pembayaran tersebut, ia menjawab singkat, "Nanti dicari." Dalam kesempatan itu Laksamana juga menyesalkan lambatnya pemrosesan dari kasus ini. "Kasus ini berlarut-larut, sehingga jumlahnya terlalu tinggi karena penanganannya tidak dari awal," ungkap Laksamana. Menurut Laksamana, hingga saat ini belum ada hasil dari tim negosiasi. "Mudah-mudahan ada arah pembicaraan yang positif yang bisa meringankan. Peluang menang sudah tidak ada," tambahnya. Laksamana menambahkan, jika dugaan korupsi di KBC bisa terbukti, maka keputusan dari arbitrase internasional tersebut dapat dibatalkan. Tapi proses pembuktian tersebut masih belum seleai. "Prosesnya berlarut-larut, sudah berapa tahun belum selesai-selesai, padahal arbitrasenya sudah selesai. Bukan pesimis, tapi kenyataannya begitu," ujarnya.Namun proses pembuktian tersebut akan terus dilanjutkan. "Tapi pengadilannya belum bisa dilakukan karena saksi-saksinya tidak di sini," tambahnya. Mawar Kusuma - Tempo News Room