Aksi Buruh Esok Dinilai Hanya Cari Popularitas  

Reporter

Selasa, 15 Januari 2013 11:46 WIB

TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, aksi buruh yang akan dilangsungkan esok hanyalah upaya mencari popularitas. "Mereka merasa sedang di atas angin. Mereka tahu industri padat karya tidak bisa menanggung kenaikan upah. Buruh hanya mencari popularitas," katanya kepada Tempo, Selasa, 15 Januari 2013.

Apindo, kata Suryadi, mempersilakan jika besok buruh akan melakukan aksi demonstrasi. Menurut dia, yang terpenting Apindo memperjuangkan penangguhan upah minimum provinsi (UMP) karena pelaku industri sudah tidak mampu menanggung beban kenaikan. "Mau demo silakan, mau bakar pabrik silakan, yang penting kami membela kepentingan yang benar," katanya.

Suryadi mengatakan, penangguhan UMP merupakan satu-satunya jalan yang bisa dilakukan agar kalangan industri, khususnya padat karya, bisa bertahan. Menurut dia, sangat tidak mungkin industri padat karya menanggung kenaikan upah yang berkisar antara 40-70 persen sekaligus.

Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan, kata Suryadi, juga telah melakukan perhitungan biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh industri padat karya. "Dan tidak mungkin. Maka itu pemerintah menyetujui kalau industri padat karya tidak usah bipartit," katanya.

Suryadi mengatakan penangguhan UMP merupakan jalan terakhir. Jika tidak dilakukan, kalangan pengusaha terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau melakukan relokasi. "Kalau yang dari Korea mudah saja, mereka tinggal meninggalkan Indonesia," katanya.

Apindo mencatat sudah ada ratusan perusahaan yang berencana merelokasi usahanya ke Jawa Tengah. Hal ini disebabkan upah buruh di Jawa Tengah berkisar antara Rp 800 ribu-Rp 1 juta. Beberapa area di Jawa Tengah yang menjadi pilihan relokasi adalah Majalengka (1.000 hektare) dan Boyolali (ratusan hektar).

Pada 16 Januari 2013, sekitar 10 ribu buruh berencana melakukan aksi di depan kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Aksi buruh ini dilakukan untuk menyuarakan penolakan terhadap penangguhan kenaikan nilai UMP dan upah minimum kabupaten/kota(UMK).

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

10 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

19 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

21 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

22 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

42 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

44 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya