Jakarta, Kota Terbaik untuk Investasi Properti 2013

Kamis, 6 Desember 2012 14:47 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan penduduk mencapai 10 juta orang, diprediksi Jakarta menjadi kota dengan prospek bisnis properti paling mengkilap di Asia Pasifik tahun depan. Itu berarti Jakarta, sebagai Ibu kota Indonesia, akan melampaui kota-kota metropolitan lain seperti Hong Kong, Singapura, dan Sydney. Demikian dikatakan PriceWaterhouseCoopers (PwC) dan Urban Land Institute yang berbasis di Washington.

Rekomendasi untuk membeli properti di Jakarta mungkin cukup mengherankan. Tapi, menurut PriceWatershouseCoopers, pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir nyatanya cukup mengesankan para investor internasional.

"Didorong oleh pengkatan permintaan dari perusahaan asing dan nasional, harga sewa perkantoran melonjak hingga 29 persen pada kuartal ketiga," demikian pernyataan PwC seperti dimuat CNN, Kamis, 6 Desember 2012.

Bill Hunt, Konsultan Bisnis Internasional dari perusahaan properti top Amerika Keller Williams, mengakui cerahnya prospek bisnis properti Indonesia. "Terakhir kali saya ke Indonesia delapan tahun lalu. Saya lihat sekarang kondisinya jauh berbeda. Ada gedung-gedung baru dengan kesibukan yang mengisinya. Jakarta terutama, tampak sebagai kota yang sedang tumbuh," ujarnya.

Posisi Jakarta dalam bisnis properti memang naik 10 peringkat dibandingkan dengan di tahun lalu. Meski begitu, PwC memperingatkan agar para investor tetap berhati-hati. Sebabnya, negeri ini masih menghadapi masalah dengan sulitnya akses kredit bank. Selain itu, sengketa tanah juga masih jadi ancaman serius dalam bisnis ini.

Sementara, Shanghai sebagai pusat bisnis Cina berhasil mempertahankan posisi kedua dalam survei ini. Hanya saja, PwC mengatakan, para ekspatriat secara umum tak terlalu berhasrat membeli properti di sana. Sebab, pasar properti di sana sudah terlalu mapan, sehingga lebih sulit untuk tumbuh lagi. Selain itu, kebijakan pemerintah Cina juga sedikit lebih tertutup untuk masuknya modal asing.

Singapura, yang tahun lalu ada di posisi puncak, tahun ini merosot ke posisi tiga. PwC mengatakan, ibu kota negeri Singa itu cukup berhasil menjaga stabilitas penawaran dan permintaan properti dari tahun ke tahun.

Inilah daftar 15 kota di Asia Pasifik yang mendapat predikat sebagai kota terbaik untuk bisnis properti.

1. Jakarta, Indonesia
2. Shanghai, Cina
3. Singapura, Singapura
4. Sydney, Australia
5. Kuala Lumpur, Malaysia
6. Bangkok, Thailand
7. Beijing, China
8. China--secondary cities (Chongqing, Tianjin, Shenyang)
9. Taipei, Taiwan
10. Melbourne, Australia
11. Hong Kong, China
12. Manila, Filipina
13. Tokyo, Japan
14. Seoul, Korea Selatan
15. Guangzhou, China

Di posisi 13, prospek bisnis properti Tokyo turun peringkatnya dari "Baik" ke "Cukup". Menurut PwC, hal itu terjadi juga pada kota-kota besar lain di Jepang. "Meski iklim investasi secara umum cukup baik, investor merasakan betapa sulitnya mendapat kredit bank di sana."

CNN | PINGIT ARIA

Berita Terpopuler:

Rumor Nikah 2 Bulan Aceng-Shinta Jadi Omongan

Wakil Jokowi di Solo Ingin Jadi Wali Kota Jakut

Pria Hobi Selingkuh Terlihat dari Wajahnya!

Keluarga Fany Cabut Gugatan Terhadap Bupati Aceng

Begini Modus Penipuan ''Anak Anda Kecelakaan''

Berita terkait

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

2 jam lalu

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

2 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

4 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

4 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

5 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya