Tombol Start pada Windows 8 Menghilang  

Sabtu, 27 Oktober 2012 15:47 WIB

Seorang model menunjukkan sebuah laptop yang dijalankan menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 8 saat launching di Hong Kong, (26-10). (AP Photo/Kin Cheung)

TEMPO.CO, Singapura - Sistem operasi terbaru Microsoft, Windows 8, mengandalkan kemampuan layar sentuh pada peranti kerasnya. Karena itu, pada tampilan muka Windows 8 tidak lagi terdapat tombol start seperti pada seri Windows terdahulu.

Direktur Marketing Microsoft Indonesia, Bernard Saisse, mengatakan, pengguna Windows 8 hanya perlu menggeser layar dengan sekali sentuh.

"Semuanya dengan layar sentuh, ketika masuk ke tampilan pun semua informasi yang Anda mau tinggal disentuh dalam satu tempat. Sehingga tidak perlu tombol start karena layar sudah memberikan Anda informasi," kata dia, di Singapura, Kamis, 25 Oktober 2012.

Untuk Windows 8 ini, Microsoft telah menggandeng partner seperti Asus, Acer, Dell, Fujitsu, HP, Lenovo, LG, Samsung, Sony, dan Toshiba. Rekanan ini akan meluncurkan 50 peranti keras baru yang telah terintegrasi dengan Windows 8, khusus di wilayah Asia. Sedangkan di tingkat dunia, telah ada 1.000 peranti yang telah menjalankan sistem operasi Windows 8.

Presiden Microsoft Asia Pasifik, Tracey Fellow, meyakinkan Windows 8 ini menawarkan sesuatu yang berbeda dibanding dengan sistem operasi lainnya. “Windows 8 menawarkan lebih banyak fleksibilitas, atraktif, dan gampang digunakan.”

Windows 8 juga menawarkan kecepatan yang 40 persen lebih kencang daripada Windows 7. Menurut Tracey, gaya hidup masyarakat dunia nantinya akan lebih memilih tablet sebagai peranti utama dibandingkan penggunaan ponsel cerdas. Peranti tablet ini disukai karena bisa melakukan seluruh aktivitas dalam satu tempat seperti mendengarkan musik, bekerja, atau menonton film.

Artis Christian Sugiono sebagai perwakilan pengguna Windows 8 mengatakan fitur-fitur pada Windows 8 membantunya dalam pekerjaan. Pengoperasiannya juga dinilai mudah bagi pengguna baru seperti dirinya. “Bagi saya ini berguna karena bisa ter-organized dan bisa personalized, misalnya tukeran tablet tidak perlu takut e-mail, foto, dan media sosial kita dibaca. Secure banget dan memiliki banyak aplikasi,” katanya.

Salah satu aplikasi yang menjadi favoritnya adalah Travel Apps, sebuah aplikasi untuk mengetahui tempat-tempat wisata di Jakarta maupun dunia. Aplikasi ini, kata dia, menampilkan panorama lengkap dengan informasi lainnya seperti cuaca. “Ini instalnya di Windows Store. Kalau biasanya kita mau keluar negeri cari informasi lewat Google atau Wikipedia, di sini sudah ada lengkap di Travel Apps,” ujarnya.

ROSALINA

Berita terkait

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

3 hari lalu

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

Penelitian Microsoft dan LinkedIn membuktikan korporasi kini lebih menginginkan pekerja dengan kemampuan AI. Budaya AI terus berkembang di kantoran.

Baca Selengkapnya

BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

8 hari lalu

BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

9 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

9 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

9 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

9 hari lalu

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

10 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

11 hari lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya