Pemerintah Dinilai Abai Atur Tata Niaga Tembakau  

Reporter

Jumat, 5 Oktober 2012 11:48 WIB

Sejumlah buruh memetik daun tembakau, di Deaa Nyalabu Laok, Pamekassan, Jatim, Rabu (25/7). ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jember - Petani tembakau di Kabupaten Jember menuding pemerintah kabupaten tidak serius mengurusi masalah tembakau. Abdurrahman, Koordinator Asosiasi Petani Tembakau Kasturi Jember, mengatakan beragam masalah yang muncul sejak awal panen tembakau Agustus 2012 lalu hingga kini tak ditangani dengan langkah nyata dan cepat.

"Malahan sekarang musim panen sudah hampir selesai, tetap saja janji-jani bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tidak jelas kenyataannya," kata Abdurrahman, Jumat, 5 Oktober 2012. Menurut dia, masalah utama yang selalu muncul setiap tahun adalah soal tata niaga tembakau, antara lain proses jual beli antara petani dengan gudang.

Petani menuding ada kongkalikong antara pihak gudang sebagai perwakilan pabrik rokok dengan blandang atau tengkulak yang mempermainkan harga. "Ujung-ujungnya kami yang dirugikan," kata Abdurrahman.

Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jember, Hendro Handoko, mengatakan petani sebenarnya sudah menyambut gembira dengan janji Bupati Jember, MZA Djalal, mengenai surat keputusan bupati tentang pengangkatan tim pendamping grader atau penilai tembakau dari kalangan petani.

Rencana kebijakan itu telah dibahas juga bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Achmad Sudiyono; Kepala Dinas kehutanan dan Perkebunan, Totok Hariyanto; serta Komisi B DPRD Jember yang membidangi ekonomi dan pembangunan. "Mana janji sebulan lalu soal SK bupati tentang tim pendamping grader? Semuanya saling lempar tanggung jawab," katanya.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jember, Anang Murwanto, mengaku akan segera mendesak Kepala Dinas Perdagangan dan Dinas Perkebunan agar memasukkan tuntutan para petani ke dalam agenda kerja mereka. Selain itu, Komisi B akan mengundang pimpinan gudang perwakilan pabrik rokok, dan Lembaga Tembakau. "Kami sudah beberapa kali menagih SK itu, tapi juga dijanjikan terus sama para kepala dinas itu," katanya.

Desak Nyoman Siksiawati, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember mengatakan, lembaga yang dipimpinnya sudah menyiapkan lima orang ahli yang diminta terlibat dalam tim Pendamping grader bersama wakil petani tembakau Jember.

Namun, dia mengaku tidak tahu kapan tim itu akan melakukan tugasnya. Pasalnya, hingga kini surat keputusan bupati Jember tentang tim itu belum diterbitkan.

Desak mengatakan, lembaganya sudah melakukan studi lapangan untuk mempelajari penyebab anjloknya harga tembakau tahun ini. Menurut dia, ada beberapa faktor penting penyebab anjloknya harga tembakau, antara lain tingginya harga tembakau Kasturi (hingga Rp 47 ribu-Rp 48 ribu per kilogram) pada 2011, membuat petani Jember beramai-ramai menanam tembakau tahun ini. Apalagi, dengan cuaca tahun ini dianggap lebih mendukung dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Tidak sedikit petani yang berani mengambil risiko besar untuk menanam tahun ini," katanya.

Wujud risiko besar yang diambil petani itu, dia menambahkan, adalah keberanian menanam tembakau tanpa perhitungan yang matang dan cermat sehingga biaya yang dibutuhkan jauh lebih tinggi. Bahkan, keberanian itu tanpa perhitungan karena terobsesi dengan harga yang akan diraih. Dia memberi contoh, sewa tanah yang tahun lalu cukup Rp 6 juta per hektar, tahun ini menjadi Rp 8-10 juta. Kemudian upah buruh di lahan yang biasanya cukup mempekerjakan lima orang, tahun ini kebanyakan petani Jember berani mempekerjakan dan membayar 8-10 orang. "Belum lagi penggunaan pupuk yang berlebih dan banyak hal yang akhirnya menjadi high cost," katanya.

Hasil evaluasi lapangan yang dilakukan Lembaga Tembakau Jember itu juga menyimpulkan mayoritas petani tembakau di Jember masih menggunakan patokan harga tahun sebelumnya sebagai patokan harga untuk tahun berikutnya. Padahal, tembakau adalah komoditas perkebunan yang harga jualnya fluktuatif, tergantung hukum pasar. "Mutu tembakau menentukan harga. Jika mutu tembakau baik, maka harga jual akan tinggi dan begitu juga sebaliknya," katanya.

Dalam waktu dekat, Lembaga Tembakau Jember, kata dia, akan mengundang seluruh perwakilan petani tembakau dan gudang perwakilan pabrik rokok untuk merumuskan bentuk kerja sama saling menguntungkan antara kedua pihak itu. Gudang atau pabrikan diminta membeli semua hasil tanam tembakau petani. Di lain pihak, petani harus menjaga kualitas tembakau yang dihasilkan.

MAHBUB DJUNAIDY



Terpopuler:
Hatta Bantah Isu Penyeragaman Zona Waktu

Kenapa Rental Mobil Mewah di Yogya Panen Rezeki?

Butet Kertaredjasa Sambangi Bank Indonesia

Pemerintah Akan Bangun Rel Kereta ke Tanjung Perak

Gara-gara Rokok, Pipa Minyak Pertamina Terbakar

Berita terkait

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

11 jam lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

12 jam lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

15 jam lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

15 jam lalu

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

16 jam lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

1 hari lalu

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

Tim penyidik KPK periksa 4 saksi dari travel dalam kasus TPPU bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

2 hari lalu

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyerahkan putusan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai ketentuan hukum jika terbukti menyalahi wewenang dalam sidang etik.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

2 hari lalu

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

Indonesia pernah swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Pertanian di Madura punya potensi besar menjadi lumbung pangan.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

5 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya