Volume Ekpor Mineral Tinggal 1,7 Juta Ton

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 4 September 2012 21:30 WIB

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, memberi keterangan pers di sela berlangsungnya ASEAN Latin Business Forum (ALBF) 2012 di Jakarta, (9/7). ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui volume ekspor bahan mineral terus mengalami penurunan sejak pemberlakuan tarif pajak tambahan 20 persen yang diberlakukan sejak Mei lalu. Namun beruntung di saat bersamaan terjadi peningkatan ekspor nonmigas yang cukup signifikan ke beberapa negara berkembang yang baru dijajaki Indonesia.


"Peningkatannya cukup signifikan mengisi menurunnya ekspor unggulan kita," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa, 4 September 2012.


Sejak diberlakukannya pajak tambahan 20 persen, ekspor bahan mineral terus mengalami penurunan, dari 14,3 juta ton menjadi 6,2 juta pada April 2012 dan terus menurun hingga 1,7 juta ton pada Juni. "Angka ini diprediksi bakal terus mengalami penurunan hingga akhir tahun,".


Gita mengatakan di tengah merosotnya penurunan ekspor barang mineral, nilai ekspor non migas Indonesia ke beberapa pasar baru justru terus mengalami peningkatan. Bahkan ke salah satu negara Afrika Pantai Gading kenaikannya mencapai 391,6 persen menjadi US$ 71,9 juta dari sebelumnya US$14,64 juta.


Kemudian Lybia sebesar 357,8 persen, Mauritania 287,5 persen, Pakistan 83,5 persen, Yaman 83,5 persen, Angola 74,9 persen, Djibouti 65,6 persen, dan Arab Saudi naik 52,6 persen. Beberapa barang yang diekspor antara lain obat vaksin, sarden, sabun cuci, karet, mesin dan peralatan mekanik, kain tekstil, palm oil, kerta hingga produk otomotif khususnya kendaraan bermotor.


Advertising
Advertising

Secara kumulatif, ekspor Januari hingga Juli mencapai US$ 113,1 miliar turun 2,4 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama, sementara khusus Juli ekspor naik sebesar 16,2 persen atau naik 4,6 persen dari bulan sebelumnya yang mengalami penurunan.


Penurunan ini ujar Gita akibat melemahnya harga komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti batu bara turun 19,0 persen, palm oil 8,2 persen, palm kernel oil 33,6 persen, udang 18,8 persen, karet 30,5 persen. "Termasuk barang tambang selain batu bara turun 22 persen,".


JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya