Produk Kertas Indonesia Bebas dari Tuduhan Dumping

Reporter

Editor

Senin, 13 Agustus 2012 13:45 WIB

Pabrik kertas. TEMPO/ MahanizarDjohan

TEMPO.CO, Jakarta - Produk Coated Paper dan Paper Board Indonesia dinyatakan lolos dari tuduhan dumping oleh pemerintah Thailand. Pada 16 Juli 2012, Department of Foreign Trade Thailand menyampaikan keputusan penghentian investigasi antidumping yang dilakukan Committee on Dumping Subsidy Thailand terhadap produk coated paper dan paper board yang di antaranya berasal dari Indonesia.

“Dengan diberhentikannya investigasi antidumping oleh Otoritas Thailand tersebut, maka pengusaha Indonesia dapat kembali melakukan ekspor produk coated paper dan paper board ke Thailand tanpa dikenakan bea masuk tambahan antidumping,” kata Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Ernawati, Senin, 13 Agustus 2012.

Inisiasi penyelidikan antidumping untuk kedua produk tersebut dimulai pada 8 Juli 2011 oleh Department of Foreign Trade Thailand atas permintaan Thai Paper Company Limited (petisioner). Selain produk asal Indonesia, produk coated paper dan paper board asal Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan juga dikenai tuduhan serupa.

Menurut Ernawati, pemerintah Indonesia selama proses penyelidikan telah secara aktif melakukan koordinasi dengan perusahaan terkait. “Kami juga mengirimkan sanggahan atas penyelidikan tersebut," ujarnya.

Dalam sanggahan itu, pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa kenaikan konsumsi dalam negeri Thailand selama periode 2006-2009 tidak diimbangi dengan peningkatan produksi dalam negerinya, sehingga menyebabkan permintaan impor meningkat.

Setelah mempertimbangkan manfaat impor produk coated paper dan paper board bagi industri domestik, konsumen, dan masyarakat Thailand, ia melanjutkan, Committee on Dumping and Subsidy memutuskan menghentikan investigasi berdasarkan penarikan petisi oleh Thai Paper Co. Ltd.

Dengan bebasnya produk coated paper dan paper board Indonesia dari tuduhan dumping Thailand, pemerintah berharap ekspor Indonesia terhadap kedua produk tersebut ke Thailand dapat kembali meningkat seperti sebelumnya.

Kementerian Perdagangan mencatat ekspor produk coated paper dan paper board dari Indonesia ke Thailand selama periode penyelidikan antidumping (2010-2011) mengalami penurunan sebesar 22.281 ton. Ekspor menurun dari dari 68,426 ton pada 2010 menjadi 46,145 ton pada 2011.

Sedangkan untuk periode Januari-Mei, ekspor kedua produk tersebut juga mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar 1,317 ton jika dibandingkan tahun 2011. Sejak 2008, ekspor kedua produk itu terus mengalami kenaikan. Pada 2008 ekspor tercatat 47,113 ton, meningkat menjadi 62,187 ton pada 2009, dan pada 2010 sebesar 68,426 ton.

ROSALINA

Berita lain:
Kedelai Lokal Tidak Dilirik Pengusaha Tahu Tempe

Bumi Rugi, Investor Ragu

Ada Ruang Bagi Rupiah Menguat

Penghematan, Pelni Ganti Solar ke Gas

Jelang Lebaran, Investor Kurangi Portofolio

Berita terkait

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Strategi KKP Hadapi Tuduhan Antidumping Ekspor Udang ke Amerika

7 Januari 2024

Strategi KKP Hadapi Tuduhan Antidumping Ekspor Udang ke Amerika

Tuduhan antidumping dan bea cukai dari American Shrimp Processors Association (ASPA) terkait ekspor udang beku Indonesia ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Serat Rayon Viskose Indonesia Dibebaskan dari Perpanjangan BMAD India

11 Mei 2023

Serat Rayon Viskose Indonesia Dibebaskan dari Perpanjangan BMAD India

Pembatalan BMAD membuka lebar akses pasar produk serat rayon viskose.

Baca Selengkapnya

Komite Anti Dumping Mulai Penyelidikan Antidumping Impor Ubin Keramik dari China

15 Maret 2023

Komite Anti Dumping Mulai Penyelidikan Antidumping Impor Ubin Keramik dari China

Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) memulai penyelidikan antidumping terhadap impor produk ubin keramik dari China.

Baca Selengkapnya

Mendag Ajak Semua Pihak Lindungi Industri Dalam Negeri

2 Maret 2023

Mendag Ajak Semua Pihak Lindungi Industri Dalam Negeri

Pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah langkah dalam mengamankan akses pasar ekspor produk Indonesia.

Baca Selengkapnya

India Batalkan Bea Masuk Antidumping Benang Sintetis, Mendag: Kabar Gembira

25 Juni 2021

India Batalkan Bea Masuk Antidumping Benang Sintetis, Mendag: Kabar Gembira

Pembatalan bea masuk antidumping membuka peluang lebih besar untuk meningkatkan ekspor benang sintetis ke India.

Baca Selengkapnya

Mendag: Kain RI Kini Bebas Bea Masuk Antidumping ke India

23 September 2020

Mendag: Kain RI Kini Bebas Bea Masuk Antidumping ke India

Mendag: India menghentikan penyelidikan atas produk kain bukan tenunan, produk asal RI terbebas Bea Masuk Antidumping.

Baca Selengkapnya

AS Coret RI dari Daftar Negara Berkembang, Trump Mengincar Cina?

24 Februari 2020

AS Coret RI dari Daftar Negara Berkembang, Trump Mengincar Cina?

Trump ditengarai melakukan ini untuk mengincar tarif lebih besar dari barang-barang Cina.

Baca Selengkapnya

Jaga Industri Tekstil, Antidumping dan Safeguard Disiapkan

10 September 2019

Jaga Industri Tekstil, Antidumping dan Safeguard Disiapkan

Kemenperin mempersiapkan kebijakan tindakan pengamanan atau safeguard dan antidumping untuk mengamankan industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Benang Impor Asal Cina Kini Kena Tarif Bea Masuk Antidumping

11 Agustus 2019

Benang Impor Asal Cina Kini Kena Tarif Bea Masuk Antidumping

Pemerintah Indonesia kembali mengenakan tarif bea masuk antidumping untuk produk Cina impor, kali ini berlaku untuk benang sintetik.b

Baca Selengkapnya