TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik akan segera membawa Bupati Bojonegoro dan Gubernur Jawa Timur menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjelaskan lambatnya perkembangan Blok Cepu.
Sampai saat ini, masih ada tujuh izin mendirikan bangunan (IMB) di proyek Engineering Procurement and Construction (EPC)-5 Blok Cepu yang belum terbit karena dianggap tidak sesuai dengan Perda di Bojonegoro. "Nanti, setelah Lebaran, biar Pak Bupati, Pak Gubernur, dan BP Migas dibawa menghadap Presiden," kata Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini di Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2012.
Rudi mengatakan langkah ini terpaksa ditempuh karena izin lokal tak juga terbit. Pemda Bojonegoro berkeras agar pembangunan proyek Blok Cepu disesuaikan dengan zonasi yang diatur dalam Perda 2011. Padahal plan of development (POD) blok itu sudah disetujui Kementerian ESDM pada 2006. Jika keinginan Pemda disetujui, pengelola Blok Cepu harus merombak rencana konstruksi proyek mereka. "Kalau sudah seperti ini, masak kita diam saja," kata Rudi.
Vice President of Public and Government Relations PT Exxon Mobil Indonesia Erwin Maryoto memastikan rencana pembangunan EPC proyek Blok Cepu sudah disesuaikan agar produksi efisien. Jika lokasi pembangunan unit-unit dipisahkan sesuai keinginan Pemda Bojonegoro, kata dia, maka akan terjadi inefisiensi.
Proyek Cepu ditargetkan memproduksi 165 ribu barel minyak per hari pada 2014 mendatang. Produksi blok ini diharapkan bisa menggenjot lifting minyak bumi Indonesia hingga mencapai 1 juta barel per hari.
Lima proyek EPC yang belum selesai adalah proyek EPC-1 (pekerjaan fasilitas produksi), EPC-2 (desain dan instalasi pipa desalinasi), EPC-3 (pembangunan pipa offshore dan mooring tower), EPC-4 (fasilitas penyimpanan dan bongkar muat terapung--floating storage and offloading/FSO), serta EPC-5 (fasilitas pendukung perkantoran).
Sisa Cadangan Minyak RI Tak Sampai 10 Tahun, Ini Rencana Menteri ESDM
10 Februari 2023
Sisa Cadangan Minyak RI Tak Sampai 10 Tahun, Ini Rencana Menteri ESDM
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut cadangan minyak Indonesia saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 hingga 10 tahun.