TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menurun drastis dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dalam laporan keuangan perusahaan besi pelat merah itu, laba periode berjalan tercatat sebesar Rp 105,84 miliar atau menurun 92,2 persen dari posisi laba bersih Juni 2011 sebesar Rp 1,36 triliun.
Direktur Utama Krakatau Steel, Irvan K. Hakim, mengatakan hal itu disebabkan tingginya beban pokok pendapatan perusahaan. Padahal pendapatan bersih perusahaan naik 31,05 persen dari Rp 8,41 triliun menjadi sebesar Rp 11,02 triliun di semester pertama 2012.
"Beban pokok pendapatan Krakatau Steel mencapai Rp 10,16 triliun per Juni 2012, atau naik 35,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,5 triliun," kata Irvan dalam laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 31 Juli 2012.
Tingginya beban pokok pendapatan perusahaan akhirnya menggerus laba kotor menjadi sebesar Rp 860,32 miliar. Ditambah lagi meningkatnya beban usaha mencapai Rp 648,32 miliar dari sebelumnya Rp 577,28 miliar. Laba operasi pun menurun menjadi hanya Rp 212 miliar dari sebelumnya Rp 326,32 miliar di Juni 2011.
Pos selisih kurs mendapatkan laba pada tahun sebelumnya, tapi pada tengah tahun ini perusahaan malah merugi Rp 15,09 miliar. Beban keuangan dan beban lain-lain pun meningkat masing-masing sebesar Rp 252,44 miliar dan Rp 12,83 miliar.
Di tahun sebelumnya, perusahaan memperoleh laba dari pengalihan aset tetap sebesar Rp 1,09 triliun. Sedangkan di tengah tahun ini tidak terjadi. Akibatnya, laba sebelum beban pajak di semester satu 2012 ini hanya sebesar Rp 144,96 miliar, jauh dibandingkan semester satu 2011 sebanyak Rp 1,47 triliun.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
51 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca SelengkapnyaKemenhub Teken Kerja Sama PSO Angkutan Laut Tahun Anggaran 2024, Apa Saja yang Diatur?
30 Desember 2023
Kemenhub menandatangani perjanjian kerja sama penyelenggaraan PSO untuk Kapal Perintis, Tol Laut hingga Kapal Khusus Ternak Tahun Anggaran 2024.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek Dapat Subsidi Hampir Rp 120 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa?
8 Desember 2023
Kemenhub dan PT KAI menandatangani perjanjian PSO LRT Jabodebek senilai hampir Rp 120 miliar pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup
7 November 2023
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.
Baca SelengkapnyaDirut Transjakarta Klaim Layanan tidak akan Turun Meski ada Evaluasi Subsidi
19 September 2023
Subsidi operasional Transjakarta yang awalnya sebesar Rp3,9 triliun turun menjadi Rp3,57 triliun
Baca SelengkapnyaMTI Ungkap Alasan Mengapa Operasional Bus Transjakarta Perlu Dievaluasi
19 September 2023
Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI mengungkap sejumlah alasan perlunya evaluasi terhadap operasional Bus Transjakarta.
Baca SelengkapnyaBanyak Bus Transjakarta yang Beroperasi Tanpa Penumpang Dianggap Bebani APBD
16 September 2023
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengevaluasi kebutuhan operasional bus Transjakarta tiap jamnya.
Baca SelengkapnyaRUU BUMN Ditargetkan Rampung Bulan Ini, Erick Thohir Sebut Isinya Akan Jawab soal PSO, PMN, Cucu Usaha...
1 September 2023
Erick Thohir menargetkan Rancangan Undang-Undang (RUU) BUMN dapat rampung pada bulan September 2023. Akan berisi apa saja beleid tersebut?
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek, MTI Usul Tarif 3 Rute Terjauh Rp 20 Ribu Saja
21 Agustus 2023
Diingatkan tujuan utama LRT Jabodebek atau setiap angkutan massal adalah agar masyarakat mau berpindah dari kendaraan pribadi.
Baca SelengkapnyaDaftar Lengkap Tarif LRT Jabodebek Setelah Disubsidi Pemerintah
19 Agustus 2023
Kemenhub telah merumuskan pemberian subsidi LRT Jabodebek. Ini perbandingan tarif usulan dari operator dengan tarif bersubsidi di sejumlah rute.
Baca Selengkapnya