Andalkan Produk TV, Sharp Rugi

Reporter

Editor

Senin, 19 Maret 2012 14:18 WIB

Sharp. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta -Sharp Corp. tertinggal dari hiruk-pikuk pasar elektronik Asia. Saham produsen elektronik Jepang itu terus melemah selama tiga dekade, seiring dengan penurunan laba karena ketergantungan perusahaan terhadap pasar TV LCD yang mulai jenuh.

Sharp Corp. tertinggal dari hiruk-pikuk pasar elektronik Asia. Saham produsen elektronik Jepang itu terus melemah selama tiga dekade, seiring dengan penurunan laba karena ketergantungan perusahaan terhadap pasar TV LCD yang mulai jenuh.

Kantor berita Bloomberg, Senin 19 Maret 2012 melaporkan, dalam sebuah grafik yang membandingkan pergerakan saham-saham perusahaan elektronik, Sharp turun 24 persen pada 2012, dibandingkan perusahaan kompetitor seperti Sony Corp., Panasonic Corp., Samsung Elctronics Co., dan LG Electronics Inc., masing-masing untung 10 persen tahun ini.

Saham Sharp jatuh ke titik terendah sejak 1979 pada 14 Maret lalu, setelah gagal memenuhi standar kualitas untuk memasok layar bagi produk iPad baru yang diluncurkan Apple Inc. Pada hari yang sama, perusahaan meramal rekor kerugian tahun ini.

"Investor curiga, merosotnya saham Sharp lebih serius daripada yang diduga," kata Makoto Kikuchi, kepala eksekutif Myojo Asset Management Co., Tokyo. "Ada pemikiran penggalangan dana karena diperkirakan kerugian berlanjut hingga tahun depan."

Sony dan Panasonic memperkirakan rekor kerugian produk TV mereka pada tahun fiskal berjalan, setelah pangsa pasar "termakan" produsen Korea yang menyebabkan harga jatuh hingga separuh, selama tiga tahun terakhir. Persoalannya, hampir setengah pendapatan Sharp pada 2010 berasal dari penjualan TV LCD dan panel besar. "Bandingkan dengan Sony yang cuma 17 persen dan Panasonic 11 persen," kata Kazuharu Miura, analis SMBC Nikko Securities Inc., Tokyo.

Sharp diperkirakan akan kehilangan 20 miliar yen (Rp 2,18 triliun) tahun depan, karena terlalu fokus pada produk-produk televisi, seperti panel layar datar dan kerugian pembuatan divisi sel surya.

Biaya untuk menjamin obligasi Sharp naik ke rekor tertinggi dibandingkan utang Samsung Electronics pekan lalu, setelah perusahaan pemeringkat --Rating & Invesment Information Inc. memangkas penilaian terhadap Sharp dua tingkat. "Sharp tidak memiliki bisnis yang menjanjikan, yang cukup besar yang bisa membuat perusahaan keluar dari kerugian," kata Takao Hattori, seorang analis Tiw Inc.

RETNO S

Berita terkait

Spesifikasi Aquos R8s Pro, Bisa Sorot Foto di Tempat Gelap dan Tahan Air

8 Desember 2023

Spesifikasi Aquos R8s Pro, Bisa Sorot Foto di Tempat Gelap dan Tahan Air

Aquos R8s Pro telah dirilis secara resmi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPPU Putuskan Kasus Penerapan Google Play Billing System ke Tahap Pemberkasan

1 Desember 2023

KPPU Putuskan Kasus Penerapan Google Play Billing System ke Tahap Pemberkasan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan untuk melanjutkan kasus penerapan Google Play Billing System ke tahap pemberkasan.

Baca Selengkapnya

KPPU Endus Dugaan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Industri Ekspedisi

25 September 2023

KPPU Endus Dugaan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Industri Ekspedisi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengaku tengah memeriksa industri ekspedisi karena dugaan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Baca Selengkapnya

KPPU Denda PT Len Rp 6 M karena Kasus Tender Persinyalan Kereta Api Bogor-Cicurug

15 Agustus 2023

KPPU Denda PT Len Rp 6 M karena Kasus Tender Persinyalan Kereta Api Bogor-Cicurug

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan PT Len Industri (Persero) melanggar UU tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan didenda Rp 6,056 miliar.

Baca Selengkapnya

Digugat Salim Ivomas Pratama soal Putusan Kasus Minyak Goreng, Ketua KPPU: Kami Tetap Fight

11 Juni 2023

Digugat Salim Ivomas Pratama soal Putusan Kasus Minyak Goreng, Ketua KPPU: Kami Tetap Fight

Salah satu perusahaan yang diputuskan bersalah dalam kasus monopoli minyak goreng oleh KPPU, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, menggugat lembaga negara tersebut.

Baca Selengkapnya

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

12 April 2023

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menerbitkan peraturan baru mengenai penanganan perkara.

Baca Selengkapnya

Minyakita Masih Langka, KPPU: Produksinya Hanya 24 Persen dari Suplai yang Ditentukan

31 Maret 2023

Minyakita Masih Langka, KPPU: Produksinya Hanya 24 Persen dari Suplai yang Ditentukan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) membeberkan kelanjutan investigasinya ihwal kelangkaan minyak goreng bersubsidi merek Minyakita.

Baca Selengkapnya

Persaingan Usaha Tidak Sehat, Asosiasi: Darurat Peternak

23 Februari 2023

Persaingan Usaha Tidak Sehat, Asosiasi: Darurat Peternak

Asosiasi peternak yang berasal dari industri perunggasan menyerukan darurat peternak, karena persaingan usaha yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya

KPPU Sebut Jakpro Bantah Dugaan Persekongkolan Tender Proyek Revitalisasi TIM Tahap III

2 Februari 2023

KPPU Sebut Jakpro Bantah Dugaan Persekongkolan Tender Proyek Revitalisasi TIM Tahap III

KPPU mengatakan para terlapor, termasuk PT Jakpro menolak soal dugaan persengkokolan tender proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Tahap III.

Baca Selengkapnya

Bidik Penjualan 2023 Rp 12 T, Sharp Electronics Indonesia: Masyarakat Masih Konsumtif

26 Januari 2023

Bidik Penjualan 2023 Rp 12 T, Sharp Electronics Indonesia: Masyarakat Masih Konsumtif

PT Sharp Electronics Indonesia menargetkan penjualan Rp12 triliun tahun ini.

Baca Selengkapnya