TEMPO.CO, Jakarta -Sharp Corp. tertinggal dari hiruk-pikuk pasar elektronik Asia. Saham produsen elektronik Jepang itu terus melemah selama tiga dekade, seiring dengan penurunan laba karena ketergantungan perusahaan terhadap pasar TV LCD yang mulai jenuh.
Sharp Corp. tertinggal dari hiruk-pikuk pasar elektronik Asia. Saham produsen elektronik Jepang itu terus melemah selama tiga dekade, seiring dengan penurunan laba karena ketergantungan perusahaan terhadap pasar TV LCD yang mulai jenuh.
Kantor berita Bloomberg, Senin 19 Maret 2012 melaporkan, dalam sebuah grafik yang membandingkan pergerakan saham-saham perusahaan elektronik, Sharp turun 24 persen pada 2012, dibandingkan perusahaan kompetitor seperti Sony Corp., Panasonic Corp., Samsung Elctronics Co., dan LG Electronics Inc., masing-masing untung 10 persen tahun ini.
Saham Sharp jatuh ke titik terendah sejak 1979 pada 14 Maret lalu, setelah gagal memenuhi standar kualitas untuk memasok layar bagi produk iPad baru yang diluncurkan Apple Inc. Pada hari yang sama, perusahaan meramal rekor kerugian tahun ini.
"Investor curiga, merosotnya saham Sharp lebih serius daripada yang diduga," kata Makoto Kikuchi, kepala eksekutif Myojo Asset Management Co., Tokyo. "Ada pemikiran penggalangan dana karena diperkirakan kerugian berlanjut hingga tahun depan."
Sony dan Panasonic memperkirakan rekor kerugian produk TV mereka pada tahun fiskal berjalan, setelah pangsa pasar "termakan" produsen Korea yang menyebabkan harga jatuh hingga separuh, selama tiga tahun terakhir. Persoalannya, hampir setengah pendapatan Sharp pada 2010 berasal dari penjualan TV LCD dan panel besar. "Bandingkan dengan Sony yang cuma 17 persen dan Panasonic 11 persen," kata Kazuharu Miura, analis SMBC Nikko Securities Inc., Tokyo.
Sharp diperkirakan akan kehilangan 20 miliar yen (Rp 2,18 triliun) tahun depan, karena terlalu fokus pada produk-produk televisi, seperti panel layar datar dan kerugian pembuatan divisi sel surya.
Biaya untuk menjamin obligasi Sharp naik ke rekor tertinggi dibandingkan utang Samsung Electronics pekan lalu, setelah perusahaan pemeringkat --Rating & Invesment Information Inc. memangkas penilaian terhadap Sharp dua tingkat. "Sharp tidak memiliki bisnis yang menjanjikan, yang cukup besar yang bisa membuat perusahaan keluar dari kerugian," kata Takao Hattori, seorang analis Tiw Inc.
RETNO S
Berita terkait
Spesifikasi Aquos R8s Pro, Bisa Sorot Foto di Tempat Gelap dan Tahan Air
8 Desember 2023
Aquos R8s Pro telah dirilis secara resmi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPPU Putuskan Kasus Penerapan Google Play Billing System ke Tahap Pemberkasan
1 Desember 2023
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan untuk melanjutkan kasus penerapan Google Play Billing System ke tahap pemberkasan.
Baca SelengkapnyaKPPU Endus Dugaan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Industri Ekspedisi
25 September 2023
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengaku tengah memeriksa industri ekspedisi karena dugaan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKPPU Denda PT Len Rp 6 M karena Kasus Tender Persinyalan Kereta Api Bogor-Cicurug
15 Agustus 2023
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan PT Len Industri (Persero) melanggar UU tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan didenda Rp 6,056 miliar.
Baca SelengkapnyaDigugat Salim Ivomas Pratama soal Putusan Kasus Minyak Goreng, Ketua KPPU: Kami Tetap Fight
11 Juni 2023
Salah satu perusahaan yang diputuskan bersalah dalam kasus monopoli minyak goreng oleh KPPU, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, menggugat lembaga negara tersebut.
Baca SelengkapnyaKPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara
12 April 2023
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menerbitkan peraturan baru mengenai penanganan perkara.
Baca SelengkapnyaMinyakita Masih Langka, KPPU: Produksinya Hanya 24 Persen dari Suplai yang Ditentukan
31 Maret 2023
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) membeberkan kelanjutan investigasinya ihwal kelangkaan minyak goreng bersubsidi merek Minyakita.
Baca SelengkapnyaPersaingan Usaha Tidak Sehat, Asosiasi: Darurat Peternak
23 Februari 2023
Asosiasi peternak yang berasal dari industri perunggasan menyerukan darurat peternak, karena persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKPPU Sebut Jakpro Bantah Dugaan Persekongkolan Tender Proyek Revitalisasi TIM Tahap III
2 Februari 2023
KPPU mengatakan para terlapor, termasuk PT Jakpro menolak soal dugaan persengkokolan tender proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Tahap III.
Baca SelengkapnyaBidik Penjualan 2023 Rp 12 T, Sharp Electronics Indonesia: Masyarakat Masih Konsumtif
26 Januari 2023
PT Sharp Electronics Indonesia menargetkan penjualan Rp12 triliun tahun ini.
Baca Selengkapnya