Wal-Mart Tambah Kepemilikan di Cina  

Reporter

Editor

Senin, 20 Februari 2012 12:54 WIB

centreflow.ca

TEMPO.CO, Shanghai - Wal-Mart Stores Inc memperbesar kepemilikan mereka di perusahaan niaga online Cina, Yihaodian. Demi merebut pasar Negeri Tirai Bambu yang tumbuh pesat, perusahaan ritel raksasa asal Amerika ini berani memperbesar kepemilikan dari 20 persen menjadi 51 persen.

Melalui pernyataan tertulis, manajemen Wal-Mart menyatakan telah mengantungi izin pemerintah Cina mengenai investasi tersebut. "Investasi di Yihaodian menunjukkan komitmen kami untuk berpartisipasi mengembangkan jaringan logistik, infrastruktur, serta teknologi baru di Cina," kata CEO Wal-Mart Global eCommerce, Neil Ashe, Senin, 20 Februari 2012.

Yihaodian saat ini memiliki 5.400 karyawan dengan jaringan logistik yang menjangkau beberapa kawasan penting, termasuk Shanghai, Beijing, Guangzhou, Wuhan dan Chengdu. Pertumbuhan perusahaan ini mencapai lebih dari 5 persen karena mampu melayani konsumen jarak jauh dengan harga bersaing.

Sebaliknya, Wal-Mart menghadapi kasus fatal di Cina. Mereka diterpa skandal penipuan label dengan produk babi reguler dibubuhi stempel organik dan dijual lebih mahal. Akibatnya, 12 gerai di wilayah Cina bagian tengah ditutup.

Di Cina, Wal-Mart juga menghadapi persaingan ketat dengan peritel lokal macam Sun Art dan China Resources Enterprise. Selain itu, pesaing kelas dunia macam Carrefour, Tesco dan Metro AG juga turun menyemarakkan pasar di Cina.

FERY FIRMANSYAH

Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.

Baca Selengkapnya

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.

Baca Selengkapnya

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.

Baca Selengkapnya

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret

Baca Selengkapnya

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.

Baca Selengkapnya

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Baca Selengkapnya

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.

Baca Selengkapnya

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya