TEMPO.CO, Shanghai - Wal-Mart Stores Inc memperbesar kepemilikan mereka di perusahaan niaga online Cina, Yihaodian. Demi merebut pasar Negeri Tirai Bambu yang tumbuh pesat, perusahaan ritel raksasa asal Amerika ini berani memperbesar kepemilikan dari 20 persen menjadi 51 persen.
Melalui pernyataan tertulis, manajemen Wal-Mart menyatakan telah mengantungi izin pemerintah Cina mengenai investasi tersebut. "Investasi di Yihaodian menunjukkan komitmen kami untuk berpartisipasi mengembangkan jaringan logistik, infrastruktur, serta teknologi baru di Cina," kata CEO Wal-Mart Global eCommerce, Neil Ashe, Senin, 20 Februari 2012.
Yihaodian saat ini memiliki 5.400 karyawan dengan jaringan logistik yang menjangkau beberapa kawasan penting, termasuk Shanghai, Beijing, Guangzhou, Wuhan dan Chengdu. Pertumbuhan perusahaan ini mencapai lebih dari 5 persen karena mampu melayani konsumen jarak jauh dengan harga bersaing.
Sebaliknya, Wal-Mart menghadapi kasus fatal di Cina. Mereka diterpa skandal penipuan label dengan produk babi reguler dibubuhi stempel organik dan dijual lebih mahal. Akibatnya, 12 gerai di wilayah Cina bagian tengah ditutup.
Di Cina, Wal-Mart juga menghadapi persaingan ketat dengan peritel lokal macam Sun Art dan China Resources Enterprise. Selain itu, pesaing kelas dunia macam Carrefour, Tesco dan Metro AG juga turun menyemarakkan pasar di Cina.
FERY FIRMANSYAH
Berita terkait
Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif
16 November 2023
Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaAlasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring
13 Maret 2023
Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.
Baca Selengkapnya29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional
29 November 2022
Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.
Baca SelengkapnyaTips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel
13 November 2021
Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.
Baca SelengkapnyaIni Bedanya Alfamart dan Indomaret
12 September 2021
Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaMau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren
7 Maret 2021
Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.
Baca SelengkapnyaGara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet
3 Januari 2020
Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.
Baca Selengkapnya11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional
12 November 2019
Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.
Baca SelengkapnyaProspektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam
24 Oktober 2019
Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.
Baca SelengkapnyaYakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini
2 Oktober 2019
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.
Baca Selengkapnya