TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi, Kurtubi, mengatakan tren harga minyak tahun ini dipengaruhi oleh faktor geopolitik Iran dan negara Barat. "Kalau sampai Iran memblok Selat Hormutz, harga minyak akan naik dalam hitungan jam," ujar Kurtubi, Kamis, 2 Februari 2012.
Peningkatan harga tersebut terjadi dalam kisaran US$ 20-40 per barel per jamnya. Menurut perhitungan Kurtubi, jika penutupan melewati 72 jam, harga minyak akan melambung ke kisaran US$ 150-200 per barel.
Penutupan Selat Hormutz ini juga akan berdampak langsung pada Indonesia. "Minyak untuk kilang Cilacap masuk Timur Tengah. Jika diblok, kilang tidak bisa menyelesaikan produksi dan bisa mengurangi pasokan hingga sepertiga dari total produksi," ujarnya.
Namun, tutur Kurtubi, sejauh ini Pertamina sudah berusaha mengantisipasi efek dari geopolitik Iran. "Minyak mentah produksi dalam negeri akan disiapkan dan disimpan untuk kebutuhan dalam negeri," kata Kurtubi.
Ia menjelaskan, sebenarnya tanpa ketegangan antara Iran dan negara Barat, tren harga minyak ini akan terus naik. Pasalnya, meski negara-negara Uni Eropa belum keluar dari krisis, permintaan masih tumbuh, sementara persediaan terbatas. "Jangan berharap harga minyak akan stabil."
Kurtubi memperkirakan, pada 2012 ini, harga minyak mentah jenis brent akan berkisar antara US$ 100-130 per barel. "Crude brent oil dipilih karena harga dan karakternya paling dekat dengan ICP," kata dia.
AYU PRIMA SANDI
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah
1 hari lalu
Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
9 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
16 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
16 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
17 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
17 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca Selengkapnya